摘要:Media sosial telah menjadi kekuatan baru dalam pembentukan ranah publik dewasa ini.Dibandingkan media konvensional,media sosial memiliki potensi yang lebih besar dalam produksi dan persebaran informasi secara lebih egaliter.Dengan kemampuan demikian,media sosial tentunya dapat berperan dalam penguatan demokratisasi dengan mengemansipasi publik untuk mengakses ranah publik.Melalui analisis terhadap ranah publik yang terbentuk,kita dapat melihat dengan jernih relasi antara media sosial dengan demokratisasi.Untuk keperluan tersebut tulisan ini mengadopsi konsepsi ranah publik Jurgen Habermas dan konsepsi korupsi ranah publik Mark E.Warren.Mengikuti Habermas,dalam menganalisis ranah publik kita harus memperhatikan dimensi komunikasi politik sekaligus ekonomi politik.Dalam hal ini,proses inklusi dan eksklusi di ranah publik juga harus diperhatikan agar kita dapat menilai apakah ranah publik kita koruptif atau tidak.
其他摘要:Social media has become a new force in shaping the public realm today.Compared to conventional media,social media has greater potential in the production and distribution of information in a more egalitarian.With such capabilities,social media can certainly play a role in strengthening democratization with emancipate the public to access public domain.Through an analysis of the public sphere is formed,we can see clearly the relation between social media with democratization.For the purposes of this article adopt Jurgen Habermas's conception of the public sphere and the public sphere corruption conception Mark E.Warren.Following Habermas,in analyzing the public sphere we must pay attention to the communication dimension of politics and political economy.In this case,the process of inclusion and exclusion in the public domain should also be considered can assess whether the public domain corrupt situation ambiguity.