摘要:T ulisan ini berupaya untuk menelusuri kasus konflik kemitraan perkebunan dengan masyarakat yang melibatkan kelompok SAD Batin 9 dengan perusahaan sawit.Desa Bungku merupakan lokasi yang dipilih untuk bisa memotret persoalan ini secara komprehensif.Ekspansi perkebunan sawit telah menyebabkan masyarakat kehilangan kawasan hidup untuk mengembangkan sistem sosial mereka.Konflik yang muncul tidak saja bersifat vertikal melainkan horizontal yaitu konflik yang terjadi diantara sesama kelompok SAD Batin 9 yang masing-masing memperjuangkan kedaulatannya.Kelompok-kelompok SAD yang dimiskinkan oleh struktur penguasaan yang tidak seimbang ini,pada akhirnya juga harus berhadapan dengan bagian dari kelompok mereka yang ternyata secara perlahan telah menjadi bagian dari kelompok penguasa kapital baru.Para juragan sawit yang berasal dari kelompok penduduk lokal dan juga pendatang merupakan wujud alih rupa dari kuasa perkebunan yang muncul.Dalam konteks adverse incorporation,mereka inilah yang menjadi bagian dari kelompok yang diuntungkan dengan kehadiran sawit.Keterlibatan atau integrasi kelompok ini dalam skema bisnis sawit,telah memungkinkan mereka untuk mengakumulasi sumber-sumber kapital baru.Kelompok yang satu ini bisa mengakumulasi keuntungan yang lebih besar dari sawit-sawit yang mereka kumpulkan dari petani kecil.
其他摘要:This paper seeks to explore the case of conflict within palm oil plantation-local people partnership involving SAD Batin 9 group with palm oil company.Bungku village was the site chosen to take this issue comprehensively.The expansion ofpalm oil plantationshave led totheloss ofliving territoryto developtheir social system.Conflictsarisenot onlyverticalbut alsohorizontal.Amongst the Inner SAD 9 itself,each fighting for its sovereignty emerged.SAD groups which were impoverished by imbalanced control structure eventually have to deal with a part of their own group which slowly became part of the new ruling capital group.The palm oil skipper that came from a group of local residents as well as newcomers were the form of the emerging plantation power.In the context of adverse incorporation,they were part of the group that get benefit from the presence of palm oil plantation.Involvement or integration of this group in the oil business scheme has allowed them to accumulate new capital sources.This group could accumulate greater profits from palm-oil they collect from small farmers.
关键词:Suku Anak Dalam;Sawit;konflik;kemitraan
其他关键词:Suku Anak Dalam;palm oil;conflict;partnership