摘要:Tulisan ini bermaksud untuk menjelaskankan proses dinamika yang terjadi dalam pengembangan ekowisata di Bali.Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) mengetahui dan menganalisis tipe-tipe ekowisata yang berkembang di Bali,2) menganalisis perkembangan ekowisata pada masing-masing tipe,khususnya dalam aspek produk ekowisata,pelibatan masyarakat lokal,dan strategi pengembangan,dan 3) menganalisis dan merumuskan model pengembangan ekowisata di Bali.Penelitian ini bercorak penelitian kualitatif deskriptif.Teknik pengumpulan data yang memiliki relevansi dengan pendekatan dan kerangka teori tersebut,ada empat cara,yaitu: (a) wawancara mendalam (indepth interview),(b) Pengamatan (observasi lapangan),(c) diskusi terfokus (Focus Group Discussion-FGD),dan (d) studi dokument.Penelitian ini menggunakan keempat metode ini untuk menggali kebutuhan data di lapangan,sesuai dengan lingkup masalah dan tujuan penelitian.Penelitian ini menemukan bahwa tipologi ekowisata Bali dilihat dari sisi aktor utama yang menggerak kan (agent of change) dapat dipilah menjadi tiga,yaitu: (1) ekowisata yang digerakkan oleh investor (tipe Investor),(2) ekowisata yang digerakkan oleh masyarakat (tipe Partisipatif),dan (3) ekowisata yang digerakkan oleh pemerintah (tipe pemerintah).Ekowisata Bali yang cenderung berpola tiga ini disebut sebagai tri ning tri.Dalam praktiknya masing- masing tipe memiliki tingkat kesuaian yang berbeda-beda dengan prinsip-prinsip ekowisata (TIES,2000),sehingga bisa dikelompokkan ke dalam ekowisata utama,madya,dan nista.Beberapa sikap hidup masyarakat Bali seperti rwa bhineda,paduwen sareng,dan nempahang rage membuat masing-masing tipe ekowisata bisa berkembang berdampingan secara harmonis di Bali,tanpa meniadakan satu sama lain.Dari pengamatan pada level mikro ditemukan bahwa karakteristik masing-masing tipe cenderung bergeser ke arah tipe hibrid,akibat dari proses interaksinya dengan beragam stakeholder.Artinya,ekowisata yang masuk ke suatu desa akan diimprovisasikan sesuai dengan potensi sumber daya yang tersedia dan keunikan stakeholder yang terlibat di dalam pengelolaan ekowisata.Kemampuan mengolah segala bentuk ekowisata yang datang dari luar tersebut berpadu dengan sikap hidup rwa bhineda sehingga menyebabkan kepariwisataan yang datang,masuk,kemudian berkembang di Bali ditransformasikan menjadi sebuah bentuk baru.
其他摘要:This study is aimed at explain the dynamic process in the development of ecotourism in Bali.Its objectives are 1) to identify and analyze typologies of ecotourism in Bali,2) to analyze each type of ecotourism,focusing on the aspects of ecotourism products,local community involvement,and its development strategy,and 3) to analyze and formulate appropriate model of ecotourism development in Bali.This is a descritive qualitative research with relevant data acquisition techniques,namely (a) in-depth interview,(b) field observation,(c) Focus Group Discussion(FGD),and (d) document studies.The four methods were used to capture the needs of data in the field,in accordance with scope of the problem investigated and research objectives.This study found that ecotourism typology in Bali,in terms of its main moving actors (agent of change),is divided into three,namely: (1) investor-driven ecotourism (investor type),(2) community-driven ecotourism (community type),and (3) government-driven ecotourism (government type).This three- type ecotourism in Bali is also known as tri ning tri.In practice,each type of ecotourism has different level of conformity with ecotourism principles (TIES,2000),so that they can be categorized into three groups,which are major (utama),intermediate (madya) and contemptible (nista).Some particular Balinese life stances such as rwa bhineda (dualism),paduwen sareng (common ownership),dan nempahang rage (self devotion) enable the different types of ecotourism to live and develop side by side harmonically in Bali,without negating each other.Through observation in the micro level,this study found that the characteristic of each type tends to shift into hybrid type due to,among others,close interaction with different kinds of stake holders.This also means that the type of ecotourism developed in a village,for example,will most likely to be modified or improvised in such a way to accommodate the available resource potency and characteristic of stakeholders involved on its development or management.The ability to manage all forms of ecotourism,which mainly come from outside of Bali,is then combined by Balinese with their life stance of rwa bhineda.Therefore,any ecotourism type or model that comes into,enters and develops in Bali,eventually transforms into a new type of ecotourism.
关键词:Ekowisata;Tri ning tri;Tipologi;Pelibatan masyarakat.
其他关键词:Ecotourism;Tri ning tri;Typologies;Community involvement.