摘要:Petani hutan rakyat di Kabupaten Gunungkidul mempunyai lahan yang relatif sempit sehingga hasilnya tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.petani hutan rakyat melakukan strategi diversifikasi jenis tanaman penyusun hutan rakyat.Petani hutan rakyat melakukan strategi diversifikasi jenis tanaman penyusun hutan rakyat untuk meningkatkan hasil dan menyebar resiko pengelolaan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi petani hutan rakyat dalam memanfaatkan lahan dan kontribusinya terhadap penghidupan.Survei dilakukan terhadap 90 responden di tiga desa dari 3 zona (Batur Agung,Ledok Wonosari dan Pegunungan Seribu).Hasil survei menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan hutan rakyat dengan teknik agroforestri merupakan strategi diversifikasi yang dilakukan petani dalam pengoptimalan penggunaan lahan hutan rakyat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Pilihan strategi diversifikasi pemanfaatan lahan hutan rakyat merupakan kearifan lokal masyarakat.Kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan petani di Kabupaten Gunungkidul adalah 13-40%.Bagi petani hutan rakyat di zona Baturagung dan Ledokwonosari kontribusi terbesar berasal dari tanaman kehutanan (59-61%),sedangkan di zona Pegunungan seribu berasal dari tanaman pertanian dengan kontribusi sebesar 59%.
其他摘要:The land ownership of smallholder private forest farmers is relatively narrows,so some reseachers argue that the forest product is not appropriate to fulfill daily needs.To increase and spread the private forest management risk,farmers diversify crops into several species.In order to identify the farmer strategy through optimizing the land,we developed household survey for 90 respondents from 3 villages in Batur Agung zone,Ledok Wonosari zone and Pegunungan Seribu zone.The survey results showed that private forest utilization by agroforestry is a type of local wisdom,as farmers ‘strategy to fulfill the farmers’ need.Private forest contribution toward total income in Gunungkidul is 13-40%.The biggest contribution for farmer in Batur Agung zone and Ledok Wonosari is from trees (59-61%),while for farmer in Pegunungan Seribu is from crops (59%).