摘要:Kewirausahaan telah diketahui memiliki peran penting sebagai tulang punggung dan mesin penggerak bagi perekonomian suatu daerah.Akan tetapi,kajian terhadap perkembangan kewirausahaan pariwisata masih sangat sedikit di NTT,mengingat pariwisata telah dilihat sebagai prioritas pembangunan di provinsi ini.Oleh karena itu,penelitian etnografi ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kewirausahaan pariwisata berkembang,khususnya dalam konteks sosial budaya masyarakat Delha,Rote.Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana wirausaha lokal merespon setiap peluang dan tantangan dalam berwirausaha di tengah kondisi keterbatasan masyarakat Delha untuk terlibat dalam usaha pariwisata.Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam dengan pendekatan life history.Temuan menunjukkan bahwa modal sosial telah dimanfaatkan oleh masyarakat Delha dalam merespon setiap peluang dan tantangan dalam berwirausaha.Bonding social capital memiliki peran besar saat startup,sementara pengusaha lokal yang berhasil mempertahankan dan mengembangkan usahanya adalah mereka yang memiliki bridging social capital atau jaringan yang lebih luas di luar komunitasnya.Dalam kajian ini,pengusaha lokal ditemukan memiliki linking social capital terbatas.Padahal,linking social capital berperan penting dalam mendukung penyediaan fasilitas-fasilitas permodalan,izin usaha,maupun kemudahan-kemudahan lain yang banyak membantu dalam pengembangan usaha.Berbeda dari penelitian modal sosial yang banyak berkembang,rupanya ke kerabatan dan solidaritas sebagai bentuk modal sosial tidak selalu mendukung proses kewira usahaan,khususnya dalam konteks masya rakat komunal.Sebagai rekomendasi,budaya kolektivitas yang berkembang kuat di masyarakat Delha sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai modal sosial dalam membangun kepari wisataan yang berbasis kewirausahaan komunitas.
其他摘要:An entrepreneur is believed to be the backbone of the economy.Very few studies in NTT and none in Rote have explored this area in the context of tourism.Based on ethnographic research,this study focuses on local tourism entrepreneurship in the context of socio-cultural complexities of Delha’s community,Rote.This qualitative research aimed to discuss how local entrepreneurs respond to every opportunity and challenge,due to cultural remoteness of host communities to tourism-related business.Data were collected with observations and indepth interview with the life history approach.The findings show that the local entrepreneur has utilized social capital in responding to every opportunity and challenge.Bonding social capital has a large role at a startup while bridging social capital provides wider outside networks to maintain and develop bigger business.In this study,linking social capital has found very limited.Even though linking social capital plays an important role in supporting capital supports,business licenses,and other facilities that help a lot in business development.Given the literature,this is not a mainstream result,kinship and solidarity as a form of social capital do not always support the entrepreneurial process,particularly in the context of communal society.As a recommendation,the culture of collectivity that developed strongly in Delha community can be utilized as social capital in developing socio-enterprise.