出版社:Program Studi Ilmu Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
摘要:This study aims to find out how the collaboration between Development Actors in realizing Mandiri Village in Bongki Lengkese Village,East Sinjai District,Sinjai District.The realization of Mandiri Village is inseparable from collaborative and balanced collaboration between development actors,namely (Village Government,Community and Business Groups) in the village.This study uses a qualitative approach,with a case study method,for the purposes of collecting data,the researcher conducts observations and in-depth interviews.The results of this study indicate that the collaboration of development actors in Bongki Lengkese Village shows social security in the form of mutual cooperation that is still well preserved by the community,although it has not shown results in economic resilience,especially self-sufficient food for some people,as well as electrical energy etc.Nonetheless,over the past few years it has demonstrated the efforts of development actors in taking on the role as economic drivers of the local community.This is evidenced by the development of a Joint Business Group (KUB) in the form of Goat KUB,Melati KUB,Cow and Blacksmith Fattening,Horti Farmer Group development in this case an increase in chilli production even though the development of Food Farmers Group has not shown optimal results.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kolaborasi antar Aktor Pembangunan dalam mewujudkan Desa Mandiri di Desa Bongki Lengkese Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai.Terwujudnya Desa Mandiri tidak terlepas darikolaborasisecaraseimbangdan optimal antar actor pembangunan yaitu (Pemerintah Desa,Masyarakat dan Kelompok-Kelompok Usaha) dalam desa tersebut.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,dengan metode studi kasus,untuk keperluan pengumpulan data maka peneliti melakukan observasi dan wawancara mendalam.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi actor pembangunan di Desa Bongki Lengkese menunjukkan ketahanan social berupa gotong royong yang masih terjaga dengan baik oleh masyarakat,meskipun belum menunjukkan hasil pada ketahanan ekonomi khususnya mandiri pangan bagi sebagian masyarakat,begitu pula dalam hal energy listrik dll.Meskipun demikian,selama beberapa tahun terakhir telah menunjukkan upaya para actor pembangunan dalam mengambil peran selaku penggerak ekonomi masyarakat setempat.Hal ini dibuktikan dengan pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) berupa KUB Kambing,KUB Melati,Penggemukan Sapi dan Pandai Besi,pengembangan Kelompok Tani Horti dalam hal ini peningkatan produksi cabe meskipun pada pengembangan Kelompok Tani Pangan belum menunjukkan hasil yang optimal.