摘要:Terbiasa dalam menggunakan “tahsin” dalam Bahasa Arab dapat mempengaruhi seseorang dalam mengucapkan bunyi asimilasi regresif [n] dalam Bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara aturan-aturan bunyi yang ada di Bahasa Inggris dan “tahsin” dalam Bahasa Arab berdasarkan tempat artikulasi bunyi dan mendeskripsikan bagaimana siswa program Mu’allimat melafalkan bunyi asimilasi regresif [n] dalam Bahasa Inggris. Data penelitian ini berupa ujaran Bahasa Inggris oleh siswa program Mu’allimat di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo yang berlatar belakang “tahsin” khususnya antara bunyi konsonan dan bunyi asimilasi regresif [n] dalam Bahasa Inggris dan bunyi “nun sakinah” dalam “tahsin” dalam Bahasa Arab. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik perbandingan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dilihat dari hukum-hukum fonetik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kesamaan dan perbedaan antara bunyi konsonan dalam Bahasa Inggris dan hukum “tahsin dalam Bahasa Arab terletak pada tempat artikulasi bunyi,dan (2) siswa program Mu’allimat yang termasuk dalam kelompok khalaqoh tahsinul qur’an tidak selalu lebih baik dalam mengartikulasikan bunyi asimilasi regresif [n] dalam bahasa Inggris dari pada mereka yang tidak termasuk dalam kelompok khalaqoh tahsinul qur’an..
其他摘要:Being familiar in “tahsin” rule in Arabic may have influenced ones in pronouncing regressive assimilation [n] in English. The study aims to identify the similarities and differences between English and Arabic with “tahsin” rules based on the place of arti