摘要:Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Pertama, adalah untuk menyelidiki apakah dalam estimasi model koreksi kesalahan atau error correction model (ECM) terdapat proses volatilitas. Jika ternyata ada, maka model estimasi koreksi kesalahan seharusnya diestimasi dengan menggunakan model volatilitas. Hasil empirik estimasi ECM ternyata mengindikasikan adanya proses volatilitas yang ditunjukkan oleh signifikannya pengujian Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH). Tujuan kedua adalah untuk menentukan model yang paling baik antara estimasi ECM dan estimasi ECM yang diikuti dengan proses volatilitas. Setelah dilakukan estimasi terhadap kedua model tersebut ternyata dapat disimpulkan bahwa estimasi model ECM dengan proses Generalized ARCH (EC-GARCH) lebih baik dibandingkan dengan estimasi model ECM. Sebagai contoh kasus digunkan model estimasi indeks harga saham gabungan di bursa efek Jakarta (BEJ).