摘要:Dusun Karangwuni dan Dusun Kumpulrejo, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY memiliki anomali penurunan muka airtanah yang dapat menjadi gambaran tingkat eksploitasi yang dilakukan baik oleh masyarakat melalui sumur gali ataupun dunia usaha seperti hotel, apartemen dan mall. Pengambilan airtanah melalui sumur-sumur akan mengakibatkan terjadinya lengkung penurunan muka airtanah (depression cone). Semakin besar laju pengambilan air tanah, semakin curam lengkung penurunan permukaan airtanah yang terjadi di sekitar sumur yang dipompa sampai tercapai keseimbangan baru, jika terjadi pengisian dari daerah resapan. Oleh karena itu prinsip efisiensi air perlu dilaksanakan dengan memanfaatkan air permukaan dan air tanah secara terpadu. Data muka airtanah didapatkan dengan menggunakan pengukuran sumur gali yang diperoleh dari 21 titik sumur di lapangan. Penggambaran peta muka air tanah dangkal dilakukan menggunakan software ArcGIS. Penggambaran kontur muka air tanah dibuat menggunakan software Surfer. Anomali perubahan muka airtanah di Dusun Karangwuni dan Dusun Kumpulrejo, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dihasilkan dari analisis perbandingan antara kontur muka air tanah normal dengan muka air tanah yang telah mengalami penurunan. Dari Hasil analisis tersebut ditemukan lengkung penurunan muka airtanah (depression cone) yang sangat jelas. Nilai kedalaman yang sebelumnya berkisar antara 5 – 6 meter turun menjadi 9 – 11 meter membentuk lengkungan yang semakin curam. Penurunan itu tersebar di hampir semua bangunan kos, bangunan hotel dan aparteme.