期刊名称:Wacana: Journal of the Humanities of Indonesia
印刷版ISSN:1411-2272
电子版ISSN:2407-6899
出版年度:1999
卷号:1
期号:2
页码:248-260
语种:English
出版社:University of Indonesia
摘要:Dalam kenyataan sehari-hari, konsep 'kesejajaran' pria dan wan nita belum seperti yang diharapkan. Umumnya, wanita digariskan untuk menjadi isteri dan ibu. Sejalan dengan itu, stereotipe yang dikenakan pada wanita (isteri) adalah makhluk yang emosional, pasif, lemah, dependen, dekoratif, tidak asertif, dan tidak kompeten kecuali untuk tugas rumah tangga. Sementara itu, pria (suami) harus menanggung keluarga sehingga status mereka lebih tinggi daripada wanita dan bahkan mempunyai hak untuk mengendalikan wanita. Dalam masyarakat Jawa, misalnya, wanita disebut sebagai kanca wingking 'teman di belakang'. Malah ada pameo swarga nunut neraka katut 'ke surga atau ke neraka, isteri hanya mengikuti suami' (Hasibuan-Sedyono, 1996: 214). Masyarakat Melayu pun sering menyebut “ orang belakang”, atau‘ 'orang rumah" untuk mengganti kata isteri.