摘要:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji persepsi mengenai kecenderungan terjadinya kecurangan di sektor pendidikan. Populasi dalam penelitian adalah pegawai dinas pendidikan, manajer puncak sekolah, guru dan murid di Kabupaten Kudus. Penelitian menggunakan data primer yang diperoleh menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling sebanyak 345 responden. Analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan alat analisis smartPLS. Hasil penelitian menunjukkan dari 28 hipotesis yang diajukan hanya terdapat 8 hipotesis yang diterima. Penegakan peraturan pegawai dinas pendidikan, komitmen organisasi murid, budaya etis organisasi manajer puncak sekolah dan murid berpengaruh negatif terhadap kecurangan, sedangkan perilaku tidak etis secara keseluruhan berpengaruh positif terhadap kecurangan. Bagi dinas pendidikan dan sekolah diharapkan untuk dapat meningkatkan kedisiplinan dengan memperbaiki sistem absensi yang ada, karena kedisplinan dinilai masih sangat rendah. Sehingga peluang untuk terjadi kecurangan dapat diminimalisir.
其他摘要:The purpose of this research is to find the perception about factors that influence tendency of fraud in education sector. The population in this research were employees of education department, top managers of schools, teachers and students at Kudus Rege