摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat penambang tradisional terhadap sumber daya minyak bumi dan dampak penambangan tradisional terhadap kualitas air tanah. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan tambang minyak kawasan Cepu, terutama di Desa Ledok, disebabkan produksi Pertamina dinilai tidak ekonomis. Penambangan tradisional juga mengakibatkan dampak negatif terhadap kualitas air disebabkan oleh residu penambangan. Hasil Penelitian menggambarkan bahwa sebelum adanya penambangan tradisional, masyarakat Desa Ledok cenderung mempertahankan tradisi budayanya. Cara pandang dan pola kehidupan mereka menyesuaikan kondisi sosial budaya dan lingkungan alam. Setelah sumber daya minyak milik Pertamina dikelola secara tradisional masyarakat ikut terlibat di dalamnya. Proses produksi dilakukan secara gotong royong baik tenaga maupun modal. Kegiatan ini memberikan penghasilan kepada para penambang minimal Rp 350.000 setiap bulan. Kegiatan penambangan minyak tradisional juga menimbulkan pencemaran pada sumur penduduk yang jaraknya dekat dengan sungai. Pencemaran tersebut terlihat dari air sumur yang berbau, berasa, dan berwarna keruh serta nilai TDS, DO, BOD, dan COD air yang melebihi ambang batas pencemaran.