摘要:Fenomena berkesenian masyarakat etnis Sangihe di desa Laonggo menjadi hal yang unik dan menarik. Dalam hal ini, Masamper diyakini tidak hanya sebagai sarana hiburan masyarakat tetapi juga sebagai sarana untuk berinteraksi. Masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah nilai-nilai apa yang tertanam pada masyarakat dalam aktivitas interaksi yang terjadi dalam Masamper. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai yang tertanam pada masyarakat dalam kegiatan Masamper, terbentuk melalui proses interaksi yang terjadi pada saat kegiatan Masamper berlangsung. Interaksi dalam kegiatan Masamper merupakan interaksi simbolis yang ditandai dengan adanya tindakan yang didasarkan atas makna. Nilai-nilai yang tertanam pada masyarakat meliputi nilai religius, kerjasama, etika, kerukunan, cinta budaya, kedisiplinan, tenggang rasa, dan keindahan. Nilai-nilai tersebut tertanam pada masyarakat tidak hanya melalui lagu-lagu yang dinyanyikan, tetapi juga melalui aktivitas-aktivitas atau tindakan-tindakan yang dilakukan masyarakat pada saat berinteraksi dalam kegiatan Masamper.
其他摘要:The art phenomenon culture in ethnic community of Sangihe in Laonggo village is a unique and interesting phenomenon. In this case, Masamper assumed not only as a means of public entertainment, but also as a means to interact. The problems mentioned in t