摘要:ABSTRAK Latar belakang: aktivitas fisik maksimal (AFM) memicu ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dengan antioksidan dalam tubuh diketahui sebagai stres oksidatif. Vitamin C dan E berperan sebagai antioksidan eksogen dapat menghentikan reaksi berantai dari radikal bebas. Tujuan penelitian memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh pemberian suplementasi vitamin C dan E terhadap tingkat stres oksidatif setelah melakukan aktivitas fisik maksimal. Metode: studi eksperimental dengan rancangan posttest only control design. Sampel penelitian menggunakan tikus putih jantan galur wistar sebanyak 30 ekor, dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol, perlakuan I adalah AFM, perlakuan II adalah AFM dan 1,8 mg vitamin C, perlakuan III adalah AFM dan 1,44 mg vitamin E, dan perlakuan IV adalah AFM dan 1,8 mg vitamin C + 1,44 mg vitamin E. Intervensi dilakukan selama 14 hari. Semua kelompok dilakukan pemeriksaan malondialdehid di laboratorium pada akhir perlakuan. Data dianalisis menggunakan Uji One Way Anova. Kadar malondialdehid (MDA) secara signifikan menurunkan tingkat stres oksidatif (p<0,05). Kelompok suplementasi vitamin C dan E menurunkan kadar MDA secara signifikan 95,5 % setelah melakukan aktivitas fisik maksimal. Kesimpulan: suplementasi vitamin C dan E menurunkan tingkat stres oksidatif setelah melakukan aktivitas fisik maksimal. Konsumsi vitamin C dan E disarankan ketika tubuh mengalami stres oksidatif.
其他摘要:ABSTRACT Maximum physical activity (AFM) can trigger an imbalance between the productions of free radicals with antioxidants in the body, known as oxidative stress. Vitamin C and E, which acts as an exogenous antioxidants can stop the chain reaction of fr
关键词:Aktivitas Fisik Maksimal; Stres Oksidatif; Vitamin C; Vitamin E
其他关键词:Maximum Physical Activity; Oxidative Stress; Vitamin C and Vitamin E