摘要:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalaman intersubjektif masyarakat urban pinggiran tentang pendidikan formal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pengalaman intersubjektif masyarakat mengenai pendidikan dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Faktor ekonomi ini membentuk kerangka acuan masyarakat tentang pendidikan sebagai berikut: pendidikan itu penting karena berkaitan dengan kondisi ekonomi anaknya di masa yang akan datang; pengalaman pahit kehidupan ekonomi orangtua tidak ingin terulang kembali pada anak-anak mereka; pendidikan dimaknai sebatas untuk mendapatkan ijazah; pendidikan dianggap penting agar nantinya anak dapat bekerja di pabrik. Kerangka acuan itu menjadi sebuah kenyataan objektif bagi orangtua golongan ekonomi bawah, namun dalam pelaksanannya orangtua golongan bawah tidak sepenuhnya memberikan perhatian yang serius pada perkembangan pendidikan anaknya. Model moso borong kepada institusi pendidikan menjadi pola hubungan orangtua dengan pendidikan. Ilmu bukan menjadi orientasi, yang lebih diperhatikan orangtua adalah unsur kepatutan. Ketika usia anaknya telah mencapai usia sekolah dasar (SD), maka ”sepantasnya” orangtua menyekolahkannya ke SD. Oleh karena itu menyekolahkan anak bagi orangtua merupakan sebuah tradisi.
其他摘要:The aim of this study is for analyze intersubjective experiences the urban fringe society of formal education. This study used qualitative method. The results showed that: economic factors influenced the experience of intersubjective for the education com