出版社:Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)
摘要:Citra Lampung sebagai pesona budaya Indonesia melalui konsep slogan Sang Bumi Khua Jukhai adalah fenomena yang dikaji. Slogan sebagai objek kajian memiliki makna yang setiap saat dapat dinegosiasikan. Slogan ini bermakna bahwa Lampung sebagai satu bumi dua pintu. Satu bumi yaitu tanah Lampung. Khua Jukhai artinya dua pintu yakni pribumi dan nonpribumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis negosiasi citra budaya masyarakat multikultural di Tanah Siger melalui slogan Lampung Sang Bumi Khua Jukhai. Penelitian ini dikaji melalui metode kualitatif dengan studi kasus. Proposisi kasus bersifat tunggal yang didasarkan pada tujuan untuk membangun makna secara sistemik mengenai ragam pesona budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya Lampung sangat kompleks dengan multikultur. Pesona budaya Tanah Siger secara spirit dapat dirasakan melalui makna-makna yang terkandung di dalam slogan Sang Bumi Khua Jukhai. Makna terinternalisasi pada perilaku individu yang terbuka, ramah (Nemui-Nyimah), mudah bergaul (Nengah Nyampokh), suka tolong-menolong (Sakai Sambayan), amanah terhadap gelar (Juluk Adok) dan menjaga harga diri (Piil Pusenggikhi). Nilai-nilai tersebut juga menjadi rekam jejak tentang reputasi warga Lampung. Reputasi pula yang menjadi modal pemerintah setempat dalam mengenalkan kota Lampung atau city branding. Pesona budaya Tanah Siger berupa ikon kerajinan maupun destinasi wisata. City branding dilakukan melalui negosiasi citra budaya meliputi analisis situasi insight membuat dan memperkenalkan slogan, mengimplementasikan dan menjaga nilai yang ada pada message platform slogan serta melakukan evaluasi atau monitoring.
其他摘要:Image of Lampung as a wonderful Indonesia culture with Sang Bumi Khua Jukhai slogan is an interesting phenomenon. Slogan as an object of study has a meaning that can be negotiated any time. Sang Bumi Khua Jukhai means Lampung is a land with two-doors: i