出版社:Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)
摘要:Penelitian ini membahas tentang komunikasi ritual dalam upacara Garebeg di Keraton Yogyakarta. Garebeg dilakukan pada perayaan hari besar umat Islam yakni Idul Fitri (Garebeg Syawal), Idul Adha (Garebeg Besar), Maulid Nabi (Garebeg Mulud). Upacara Garebeg selalu identik dengan Pareden (Gunungan), artinya bahwa Keraton Yogyakarta menjaga tradisi dan budaya nenek moyang. Pelestarian tradisi ini dilakukan dengan memberikan Pareden kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui sistem nilai norma, sikap dan kepercayaan masyarakat di Keraton Yogyakarta dalam upacara Garebeg, 2) mengetahui sifat dan makna ritual budaya Jawa, 3) mengetahui acara dan pola komunikasi upacara Garebeg. Penelitian ini menggunakkan paradigma konstruktivistik dan metode etnografi komunikasi dengan metode speaking yang dikemukakan oleh Dell Hymes sebagai acuan dasarnya. Hasil penelitian ini berupa tujuh peristiwa komunikasi dalam upacara Garebeg, yaitu Tumplak Wajik, Yasa Pareden, Gladen, Garebeg Pareden, Ngabekten, Sekaten dan Garebeg Mulud Dal. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa konsep baru mengenai pola komunikasi dalam upacara Garebeg. Pola komunikasi dalam upacara Garebeg terdiri dari tiga pola yakni pola komunikasi hajad dalem, pola komunikasi tanda yekti dan pola komunikasi syiar Islam. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa wawasan mengenai pola komunikasi dan prosesi ritual dalam upacara Garebe.
其他摘要:This research reviewed ritual communication in Garebeg ceremony in Yogyakarta Palace. The Garebeg ceremonies were being held in Muslim celebrations such as of Eid al- Fitr (Garebeg Shawwal), Eid al- Adha (Garebeg large), Maulud Prophet (Garebeg Mulud).