出版社:Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)
摘要:Rencana pembangunan bandara baru di Temon Kulon Progo, mendapatkan penolakan dari masyarakat sekitar. Masyarakat Kulon Progo, membentuk Kelompok Masyarakat Wahana Tri Tunggal untuk melakukan penolakan secara massive. Pembangunan bandara baru diperlukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Yogyakarta di setiap tahunnya. Proses pembangunan ditargetkan akan selesai pada tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi manajemen krisis dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan penolakan rencana pembangunan bandara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Berbagai proses pengambilan data secara mendalam peneliti lakukan, seperti: melakukan observasi di Temon Kulon Progo, melakukan wawancara mendalam dengan Pemerintah Kulon Progo, PT Angkasa Pura 1, Bapeda DIY, dan diskusi dengan masyarakat sekitar. Hasil penelitian ini, menunjukkan adanya keberhasilan dari strategi manajemen krisis yang dilakukan pemerintah dalam pembebasan lahan warga guna pembangunan bandara baru di Kulon Progo. Saat ini, mayoritas masyarakat sudah menerima baik kebijakan pemerintah untuk merelokasi pemukiman mereka. Masyarakat mempunyai harapan, agar bandara baru nantinya mampu meningkatkan kesejahteraan mereka dengan adanya kehidupan yang lebih baik. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan wawasan mengenai strategi manajemen krisis yang berhasil dilakukan oleh pemerintah dalam pembebasan lahan warga untuk membangun bandara baru Kulon Progo.
其他摘要:The development of the new airport in Temon Kulon Progo, get opposition from the community. The society, forming community groups “Wahana Tri Tunggal” to do a massive rejection.The construction of the new airport necessary to increase the number of tour
关键词:manajemen krisis; bandara baru; dan Kulon Progo
其他关键词:management; the new airport; and Kulon Progo