出版社:Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)
摘要:Sejak tahun 2000, budaya Korea masuk ke Indonesia lewat jalur hiburan seperti drama, film, dan musik. Demam Korea baru berlangsung sekitar satu dekade. Selama periode itu, komoditas ini kemudian lebih dikenal dengan istilah Korean Pop atau K-Pop dan remaja menjadi konsumen terbesar dari komoditas ini yang lebih dikenal dengan istilah K-Popers. Remaja sebagai konsumen terbesar komoditas K-Pop, tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan teknologi dan penggunaan media sosial di era milenial. Penelitian ini menggunakan teori terpaan media dengan melihat tiga aspek yaitu frekuensi, durasi dan atensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara akses informasi K-Pop terhadap ketergantungan penggunaan media sosial di kalangan remaja. Penelitian dilakukan dengan metode eksplanatif kuantitatif dengan berdasar pada survey pada 71 siswa kelas 10 SMA Negeri Model Terpadu Madani Palu. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori teruji pada populasi ini dengan presentase pengaruh frekuensi, durasi dan atensi dalam mengakses informasi K-Pop terhadap tingkat ketergantungan penggunaan media sosial remaja di Kota Palu yakni sebesar 77,1%. Terdapat pengaruh antara akses informasi K-Pop terhadap tingkat ketergantungan penggunaan media sosial pada remaja. Substansi penelitian ini mengusulkan kebijakan baru tentang pendekatan edukatif terkait pemanfaatan media sosial di Kota Palu sehingga lebih selektif dan mampu mengontrol diri dalam penggunaan media sosial.
其他摘要:Korean culture was introduced in Indonesia since early 2000s through dramas, movies and musics. However, the Korean fever lasts about a decade. During that period, this commodity became better known as Korean Pop or K-Pop where teenagers who became the
关键词:Efek; K-Pop; Ketergantungan; Media Sosial; Remaja
其他关键词:Teenagers; Effect; Dependency; K-Pop; Social Media