出版社:Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)
摘要:Kehidupan masyarakat budaya tidak dapat terhindarkan dari potensi konflik yang muncul kapan saja. Kalimantan Barat memiliki sejarah konflik antar etnis yang saat ini masih melalui tahap pemulihan. Generasi muda menjadi subjek yang mendorong terjadinya keharmonisan di Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model proses pengampunan atas konflik etnis masa lalu terjadi pada generasi muda Kalimantan Barat. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi fenomenologi bersifat eksploratif dengan perspektif fenomenologi pengampunan Hannah Arendt. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan kolektif yang dibangun generasi muda dan terjadinya akulturasi budaya membantu dalam proses pengampunan secara alamiah. Di sisi lain, pengampunan tidak seutuhnya terwujud dikarenakan terjadinya kumpulan memori kolektif seperti stereotip, cerita masa lalu, dan paparan konten media yang bermuatan mengenai konflik etnis masa lalu pada generasi muda Kalimantan Barat. Substansi penelitian ini berupa rekomendasi kebijakan peran masyarakat, tokoh adat, dan pemerintah daerah berkolaborasi untuk tercapainya rekonsiliasi yang adil dan makmur di Kalimantan Barat.
其他摘要:The life of a cultural society cannot be avoided by potential conflicts that arise at any time. West Kalimantan has a history of inter-ethnic conflict, which is currently still undergoing a recovery phase. The young generation is the subject that encour
关键词:Model Pengampunan; Fenomenologi; Arendt; Generasi Muda
其他关键词:Model of Forgiveness; Phenomenology; Arendt; Young Generation