出版社:State College of Islamic Studies Pamekasan (STAIN Pamekasan)
摘要:Memahami apa yang dikehendaki oleh Allah dari nash al-Qur`ân yang pada dasarnya lebih banyak yang bersifat debatable dari pada yang immutable telah memunculkan beragam konsep yang dihasilkan oleh para ushûliyyûn, seperti ‘âmm dan muthlaq. Persinggungan dua konsep ini dalam nash al-Qur`ân banyak dan sering, karena susunan lafzh pada sumber hukum tersebut kebanyakan tersusun dari lafzh ‘âmm dan lafzh muthlaq. Keduanya memiliki sisi perbedaan dan persamaan dalam keluasan cakupan maknanya. Pertama, perbedaan yang dapat diketahui pada kata ‘âmm dalam mencakup keseluruhan makna nash syar’î adalah jumlah bentuk dan ragam yang banyak. Sementara kata muthlaq hanya terdiri dari kata nakirah baik yang berbentuk singular maupun plural. Sisi lain perbedaannya, bahwa di dalam keumuman ‘âmm bersifat syumûlî dan keumuman muthlaq bersifat badalî. Di samping itu, keumuman âm dari sisi afrâd (komponen-komponen), sementara keumuman muthlaq dari sisi sifat. Kedua, jangkauan kata ‘âmm lebih luas dari pada kata ‘âmm, dikarenakan bentuk dan ragam kata ‘âmm lebih banyak dari pada kata muthlaq, kata ‘âmm dapat menghabiskan jumlah satuan lebih banyak dari pada kata muthlaq karena keumuman kata „âmm berada pada sisi satuan-satuan komponen, sementara keumuman kata muthlaq terletak pada sisi sifat.
其他摘要:Understanding what is desired by Allah from the texts of the Qur‟an that which is essentially many debatable than the immutable have led to a variety of concepts generated by the ushûliyyûn, like ‘âmm and muthlaq. These two concepts are very numerous and
关键词:Ushûliyyûn;‘Âmm;Muthlaq;Nash Syar’î;Syumûlî dan Badalî