期刊名称:Cakrawala Pendidikan: Jurnal Ilmiah Pendidikan
印刷版ISSN:0216-1370
电子版ISSN:2442-8620
出版年度:2016
期号:3
页码:301-311
DOI:10.21831/cp.v35i3.11443
语种:English
出版社:Universitas Negeri Yogyakarta
摘要:To support economic development,The National Education Ministry made significant policy regarding the ratio of general secondary school students to vocational secondary school students from 57.85%:42.15% in 2007 to 30%:70% by 2014,supposedly.It is expected that the policy can support economic growth dan reduce unemployment.This policy change was decided based on assumption only and not based on accurate labor information.The objectives of this study were to find out: (1) proportion of general and vocational school students in 2007 and 2014;(2) the support to economic development from increasing the number of vocational secondary school students in 2007 and 2014;(3) to find out the contribution of increasing the number of vocational school students to unemployment reduction;and (4) the concept of link & match between vocational school and the world of work in terms of quantity.The research method used to achieve the objectives of research was descriptive quantitative.The research found that: (1) the ratio of general and vocational secondary school students was 51%:49% in 2014;(2) increasing the number of vocational school students did not support economic growth;(3) increasing the number of vocational school students increased unemployment of vocational school graduates;and (4) ideally,proportion of general and vocational students must be based on the needs of labor.
其他摘要:Untuk mendukung pembangunan ekonomi,Kementerian Pendidikan Nasional membuat kebijakan yang signifikan tentang proporsi jumlah siswa SMA dan SMK dari 57,85%:42,15% pada tahun 2007 dan menjadi 30%:70% pada tahun 2014.Kebijakan tersebut diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran.Kebijakan tersebut hanya didasarkan atas asumsi dan bukan data.Tujuan penelitian ini untuk: (1) menemukan proporsi jumlah siswa SMA dibanding siswa SMK tahun 2007 dan tahun 2014;(2) menemukan besarnya dukungan perbanyakan jumlah siswa SMK terhadap pertumbuhan ekonomi;(3) menemukan kontribusi ekspansi jumlah siswa SMK terhadap pengurangan pengangguran;(4) menyusun konsep proporsi jumlah siswa SMA dan SMK yang selaras dengan kebutuhan pembangunan ekonomi.Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) proporsi jumlah siswa SMA:SMK pada tahun 2014 adalah 51%:49%;(2) peningkatan jumlah siswa SMK tidak mendukung pertumbuhan ekonomi;(3) peningkatan jumlah siswa SMK menyebabkan tingkat pengangguran lulusan SMK makin tinggi;dan (4) idealnya,proporsi jumlah siswa SMA dan SMK didasarkan atas kebutuhan tenaga kerja.