期刊名称:Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
印刷版ISSN:2252-7133
出版年度:2017
卷号:6
期号:1
页码:57-68
语种:Indonesian
出版社:Universitas Negeri Semarang
摘要:Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS) salah suatu organisasi kepemudaan daerah pemerintahan Provinsi Aceh yang berada di Jawa Tengah,khususnya Kota Semarang. Komunitas IPAS sebagai wadah bagi mahasiswa Aceh yang ada di Semarang untuk mengekspresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam. Penelitian ini menggunakan Teori Identitas Anthony Giddens. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Identitas yang melekat pada anggota komunitas IPAS sebagai identitas hasil konstruksi dari daerah asalnya,setiap individu mempunyai cara pandang atau pengertian yang berbeda-beda mengenai identitas. Anggota komunitas IPAS secara individu melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang baru. Lingkungan yang baru tentunya menjadi sebuah tantangan bagi setiap anggota komunitas IPAS untuk melakukan penyesuaian. (2) Komunitas IPAS melakukan beberapa cara untuk mengekpresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam,diantaranya melalui aspek sosial,budaya dana agama. (3) Ada tiga faktor yang mempengaruhi komunitas IPAS dalam mengepresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam yaitu minoritas,perbedaan budaya dan lingkungan sosial. Faktor-faktor inilah yang memicu komunitas IPAS untuk menunjukan identitas keacehannya di lingkungan yang baru.
其他摘要:Student Association Aceh Semarang (IPAS) one of a local youth organization of government of Aceh Province located in Central Java,especially the city of Semarang. IPAS community as a place for students Aceh Semarang to express Acehnese in the Non-Shari'a. This study uses the Identity Theory Anthony Giddens. The results of this study indicate that: (1) The identity attached to IPAS community members as a result of identity construction from the region of origin,every individual has a sense of perspective or different about the identity. IPAS community members individually adjust to the new environment. The new neighborhood would be a challenge for any community member IPAs to make adjustments. (2) Community IPAS did some ways to express Acehnese in the Non-Shari'a,such as through social,cultural religious funds. (3) There are three factors that affect the community IPAS in mengepresikan Acehnese in the Non-Islamic Shari'ah,namely minorities,cultural differences and social environment. It is these factors that trigger IPAS community to show the Acehnese in a new environment.
其他关键词:Acehnese identity ;Aceh Student Association Semarang ( IPAS );Environmental Non - Shari'a .