首页    期刊浏览 2024年11月28日 星期四
登录注册

文章基本信息

  • 标题:KETIDAKSETARAAN DAN SISTEM KESANTUNAN MASYARAKAT TUTUR JAWA
  • 本地全文:下载
  • 作者:Majid Wajdi
  • 期刊名称:Linguistika
  • 印刷版ISSN:0854-9613
  • 出版年度:2012
  • 卷号:19
  • 页码:1-15
  • 语种:Indonesian
  • 出版社:Universitas Udayana
  • 摘要:Bahasa Jawa (BJ) dikenal dengan tingkat tutur ngoko ‘tingkat tutur rendah’ dan basa ‘tingkat tutur tinggi’ dalam istilah lokal.Karena adanya tingkat tutur ngoko dan basa,BJ diidentifikasi dan diklasifikasikan sebagai bahasa yang hidup dalam situasi diglosia dan memungkinkan para penuturnya memperlihatkan keakraban,penghormatan,dan jenjang (hierarki) dengan sesama anggota masyarakat.Penelitian ini menerapkan dengan kritis teori sapaan (Brown & Gilman 1960) untuk menganalisis pola ketidak-setaraan,faktor yang mempengaruhi,dan kesantunan penggunaan tingkat tutur ngoko dan basa BJ.Temuan penelitian menunjukkan bahwa dalam komunikasi diadik tak-setara,yakni penggunaan tingkat tutur ngoko dan basa memperlihatkan fenomena alih kode,campur kode,dan fenomena yang mendasar,temuan penelitian ini,adalah fenomena “silang kode”.Ketika dua partisipan tak setara berkomunikasi,yakni partisipan atasan (superior) menggunakan tingkat tutur ngoko dan partisipan bawahan (inferior) menggunakan tingkat tutur basa,fenomena komunikasi tak-setara ini diinterpretasi sebagai komunikasi “silang kode”.Penggunaan tingkat tutur ngoko dan basa BJ secara asimetris yang melahirkan komunikasi silang kode,dapat disimpulkan diglosia BJ adalah “diglossia par excellence”.Dalam sebuah penelitian penting untuk mengadopsi,mengadaptasi,dan mereinterpretasi teori yang diaplikasikan.
  • 其他摘要:Javanese is a well-known with its speech levels called basa ‘high speech level’ and ngoko ‘low speech level’ in local term.Because of its high and low speech levels (basa and ngoko),Javanese was identified as and classified into diglossia and enables its speakers to show intimacy,deference,and hierarchy among the members of society.This research applies critically Brown & Gilman (1960)’s theory of terms of address to analyze the pattern of asymmetry,factors which influenced,and politeness of the use of ngoko and basa speech levels in Javanese.Finding of the research shows that in asymmetric dyadic communication.i.e.the use of ngoko dan basa could present the phenomena of code-switching,code-mixing,and the fundamental pheneomenon is,a novelty of the research,‘code-crossing’.When two participants communicate,i.e.superior uses ngoko and inferior employs basa,such asymmetric communication was interpreted as ‘code-crossing’.The use ngoko and basa speech levels asymmetrically which could show code-crossing,it could be concluded that Javanese diglossia is ‘diglossia par excellence’.It is important to adopt,adapt,and reinterpret the theory applied in a reserach.
  • 关键词:tingkat tutur;sistem kesantunan hierarkis;silang kode.
  • 其他关键词:speech levels;hierarchical politeness system;code-crossing.
国家哲学社会科学文献中心版权所有