摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) struktur teks,(2) kognisi sosial,dan (3) konteks sosial berita tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Bali.Berita ini menarik untuk dianalisis karena menjadi berita utama Bali Post dalam waktu yang cukup lama,pertengahan April hingga Juni 2009 serta mengandung nilai berita yang tinggi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Adapun simpulannya adalah sebagai berikut.Yang pertama,struktur teks berita mengenai RTRWP pada harian Bali Post menggambarkan pemerintah provinsi Bali sebagai inisiator RTRWP secara negatif,dan menggambarkan secara positif DPRD,akademisi,serta kepala pusat lingkungan hidup Bali Nusra,sebagai pihak yang mengkritik RTRWP.Yang kedua,kognisi sosial yang terdapat dalam berita dapat diketahui dari jenis pengetahuan yang digunakan,yaitu pengetahuan kelompok,nasional,dan pengetahuan budaya.Bali Post mengusung ideologi Pancasila pada satu sisi,dan prinsip ajeg Bali pada sisi lain.Keseluruhan pernyataan DPRD dan akademisi yang diberitakan mendukung pandangan bahwa RTRWP yang diajukan Gubernur Bali tidak baik untuk kepentingan Bali.Yang ketiga,konteks sosial yang digambarkan dalam berita RTRWP adalah mengenai Pancasila,kearifan lokal masyarakat Bali,struktur organisasi Bali Post,pemerintah provinsi,dan desa adat,serta hubungan antara Bali Post,DPRD Provinsi Bali,Gubernur,serta akademisi.
其他摘要:This research aimed to know (1) text structure,(2) social cognition,and (3) news social contexts about Spatial Planning (RTRWP) of Bali Province in Bali Post.The news is worth to be analyzed because it had been a main headline in Bali Post for a sufficient amount of time,from the middle of April until June,2009 and the valuability was high.This research is designed as a descriptive qualitative study.In concerned of the result and discussion of the research,some conclusion could be presented as follow.First,text structure of the news with Spatial Planning (RTRWP) headline in Bali Post presented the Bali Province Government as the negative initiator,and positively presented the legislative (DPRD),academician,and the head of Bali Nusra Environment as the critic of the issue.Second,the news social cognition could be identified from the kinds of knowledge that was being used,such as group knowledge,national,and cultural knowledge.Bali Post belief Pancasila as the ideologi,in the other side,Bali Post conveyed the principle of Ajeg Bali.The statements of the DPRD and academician published as a supporting view of that Spatial Planning (RTRWP) stated by the Bali Governor is not good for Bali.Third,the news social contexts of the Spatial Planning (RTRWP) was about Pancasila,Balinese local wisdom,organization structure of Bali Post,province government,traditional village,and the relations between Bali Post,DPRD of Bali province,Governor and academician.