摘要:Translating a literary work from different culture,some problems will emerge,especially related to culture-specific terms since two different languages are certainly have two different cultures.We have to understand that literary work is not just a common writing work,but also contains culture,tradition and people’s daily life especially in ecology and material culture (artefacts).There are three problems in this study: 1) cultural terms related to ecology and material culture (artefacts) in the short story;2) semantic features of the cultural terms;and 3) translation strategies applied by two translators when translating the cultural terms of the same short story by Gde Aryantha Soethama entitled Seekor Ayam Panggang which is translated by two different translators;Jeanette Lingard and Vern Cork.The theories applied in this study were theories of cultural aspects (Newmark,1988:95),theories of semantic features as proposed by Larson (1984) and Yule (1985/2010),and theory of translation strategies by Pedersen (2005) of Extralinguistic Culture-bound References.The collected data were analyzed comparatively.From the discussion of eight cultural terms related to ecology and material culture (artefacts) and their sixteen translations,it is discovered that some of the features were not carried out by the translations.Considering these two languages have different culture,it is inevitable to miss some components in the semantic features and the decision of using more target language-oriented strategies is part of the way to bridge the differences between culture.
其他摘要:Beberapa masalah akan timbul saat penerjemahan sebuah karya sastra dilakukan.Hal ini terjadi karena adanya perbedaan mendasar dalam budaya bahasa sumber dan bahasa target.Fenomena ini dapat dipahami mengingat karya sastra tidaklah sama dengan karya tulis biasa,di dalamnya terdapat kebudayaan,adat,dan tradisi,serta keseharian dalam kehidupan masyarakat di bahasa sumber.Studi ini berangkat dari tiga masalah utama yaitu: 1) istilah budaya berkaitan dengan ekologi dan artefak dalam dua cerita pendek berlatar budaya Bali;2) fitur semantik dalam tiap istilah budaya yang teridentifikasi;dan 3) strategi penerjemahan yang digunakan dua penerjemah (Jeanette Lingard dan Vern Cork) dalam menerjemahkan cerita pendek karangan Gde Aryantha Soethama berjudul Seekor Ayam Panggang.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori aspek budaya oleh Newmark (1988:95),teori fitur semantik dari Larson (1984) dan Yule (1985/2010),serta strategi terjemahan dari Pedersen (2005) yaitu Extralinguistic Culture-bound References.Data yang telah diidentifikasi dianalisis dengan membandingkan kedua terjemahan.Dari telaah fitur semantik delapan istilah budaya dan enam belas terjemahannya,diketahui bahwa produk terjemahan tidak menjunjung fitur-fitur tiap istilah dengan tepat.Dalam teori strategi penerjemahan Pedersen,tendensi ini berkaitan dengan dua tipe penerjemahan yaitu strategi yang berorientasi pada bahasa sumber dan strategi yang berorientasi pada bahasa target.Memahami bahwa kedua bahasa ini memiliki budaya yang berbeda,tidak termanifestasinya beberapa komponen dalam fitur semantik dalam dua terjemahan istilah budaya tersebut memang tak dapat dihindari.