摘要:In this modern era, some people have faced various problems, which it made them feeling difficulty, anxiety, until they have depression or stress. Various ways are taken to overcome the problems to restore their happiness, such going to a psychologist. Apparently, many psychologists have failed to solve their problems. This article is discussing the causes of their failure to overcome the problems faced by those people. Using critical analytics study on human concepts, the author analyzes the psychologists’ healing methods. Then, the author finds their failure does not come from the method they use, but it was caused by their misunderstanding of the concept of human beings. According to them, human beings have only two dimensions consisted of both aspects jismiyyah (physical) and nafsiyyah (emotional) without another aspect called rûh}iyyah (spiritual) as the essence of human. The concept they understand has implications for counseling that does not touch the essence of the problem the people faced. Therefore, sufis take a spiritual approach to treat the “diseases” faced by humans to their roots. Some sufis such as Rabi’ah al-Adawiyah, Abu Yazid al-Bustami, al-Hallaj, and al-Qusyairi have applied this spiritual approach as an alternative health therapy that psychologists cannot do. They do not only restore mental health, but also provide peace and happiness of life.
其他摘要:Di era modern ini, sebagian besar umat manusia dihadapkan pada berbagai macam problem, seperti perasaan susah, gelisah, dan cemas, hingga mereka mengalami depresi atau stres. Berbagai cara ditempuh untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi agar hidup menjadi tenang dan sehat. Salah satunya adalah mendatangi psikolog. Ternyata, banyak psikolog gagal mengatasi masalah mereka. Studi ini hadir untuk mengetahui penyebab kegagalan para psikolog tersebut dalam mengatasi masalah kejiwaan yang dialami manusia. Dengan menggunakan studi analitis kritis terhadap konsep manusia, penulis menganalisis metode penyembuhan yang dilakukan para psikolog. Dari situ, penulis menemukan bahwa kegagalan para psikolog dalam penyembuhan bukan berasal dari metode yang mereka gunakan, melainkan dari kesalahpahaman mereka akan konsep manusia. Menurut mereka, manusia memiliki dua dimensi jismiyyah (fisik) dan nafsiyyah (emosional) saja tanpa adanya aspek rûhiyyah } (spiritual) sebagai esensinya. Konsep yang mereka pahami tersebut berimplikasi pada konseling yang tidak menyentuh esensi masalah yang dihadapi. Karena itu, kaum sufi melakukan pendekatan spiritual untuk mengobati “penyakit” yang dihadapi manusia tersebut sampai ke akar-akarnya. Rabi’ah al-Adawiyah, Abu Yazid al-Bustami, al-Hallaj, dan al-Qusyairi telah menerapkan pendekatan spiritual ini sebagai alternatif terapi kesehatan yang tak mampu dilakukan para psikolog. Mereka tidak hanya memulihkan kesehatan jiwa, tetapi juga memberikan ketenangan dan kebahagiaan hidup.