摘要:Tujuan untuk memperoleh informasi lebih mendalam dan data empiris mengenai kondisi emosi siswa pelaku bullying di SMP DIPONEGORO 1 Jakarta. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di SMP DIPONEGORO 1 Jakarta dengan tiga subjek, yaitu R, F dan D. Subjek dipilih berdasarkan angket perilaku bullying yang diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif melalui studi kasus, adapun penyajian data berupa narasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian keseluruhan menunjukkan emosi yang dialami pelaku bullying mempengaruhi mereka dalam melakukan bullying. Subjek R, F, dan D mengalami emosi marah, tidak sabar dan benci saat sebelum melakukan bullying. Setelah melakukan bullying, mereka merasa senang dan puas karena dapat melakukan perlawanan terhadap tekanan yang mereka terima. Di sisi lain, mereka mengalami emosi sedih dan tertekan setelah melakukan bullying. Setelah melakukan bullying, pelaku merasa bersalah atau menyesal. Hasil penelitian ini menunjukkan kurangnya kemampuan pelaku dalam mengontrol emosi menjadi penyebab pelaku melakukan bullying. Perlunya penanganan konseling dengan teknik yang tepat untuk mengatasi emosi pelaku bullying seperti teknik relaksasi.