摘要:Human capital theory suggest that more educated worker would received higher payment because more productive than less educated worker. But empirical studies show increased productivity not in line with the increase in wage. This phenomenon reflects the existence of degree of monopsony owned by the company. This study examined the existence of different degree of monopsony between sectors by looking at the relationship between labor composition based on educational level on productivity-pay gap/rent sharing obtained by companies in Indonesian manufacturing industry during 1996 and 2006. We use method of Ours & Stoeldraijer (2011) and Kampelmann et.al (2018) to measure rent sharing. This study use pooled cross section of data controlled by year dummy, and estimated using the Ordinary Least Square (OLS) method. The results show that some manufacturing industry sectors have a degree of monopsony indicated by the positive rent-sharing that firms earn when replacing a low-educated workforce with a high- and middle-education workforce. The higher the level of production technology of a sector, the greater degree of monopsony of the sector to a highly educated workforce.
其他摘要:Teori Human Capital mengatakan bahwa tenaga kerja yang berpendidikan lebih tinggi akan mendapatkan upah yang lebih besar karena mereka memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Namun bukti empiris menunjukkan peningkatan produktivitas tidak selalu diikuti oleh peningkatan upah. Hal tersebut menggambarkan adanya degree of monopsony yang dimiliki perusahaan kepada tenaga kerjanya. Penelitian ini meneliti adanya degree of monopsony yang berbeda antar sektor dengan cara melihat hubungan antara komposisi tenaga kerja berdasarkan level pendidikan terhadap productivity-pay gap/ rent sharing yang didapatkan oleh industri manufaktur Indonesia pada kurun waktu 1996 dan 2006. Pengukuran rent sharing yaitu selisih antara produktivitas tenaga kerja dengan rata-rata pengeluaran upah tenaga kerja yang dibayarkan oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakan pooled cross section data yang dikontrol dengan dummy tahun, dan diestimasi menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian sektor industri manufaktur memiliki degree of monopsony terhadap tenaga kerja yang berpendidikan menengah dan tinggi, ditunjukkan dengan rent sharing positif yang didapatkan perusahaan jika menggantikan tenaga kerja yang berpendidikan rendah dengan tenaga kerja yang berpendidikan menengah dan tinggi. Semakin tinggi level teknologi produksi suatu sektor maka semakin besar degree of monopsony sektor tersebut terhadap tenaga kerja yang berpendidikan tinggi.