摘要:Perjanjian baku sudah lama digunakan dalam berbagai kontrak, penggunaan perjanjian baku berkaitan erat dengan kemajuan di bidang ekonomi yang menuntut efisiensi dalam pengeluaran biaya, waktu dan tenaga. Perjanjian baku tidak mencerminkan asas keseimbangan para pihak dalam perjanjian. Ketidakseimbangan kedudukan dalam perjanjian baku diakibatkan karena para pihak memiliki bargaining position yang tidak sama sehingga menimbulkan “unreal bargaining’. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami implementasi asas keseimbangan dalam perjanjian yang menggunakan perjanjian baku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif, yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan, dengan menggunakan data berupa data kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan terjadi apabila para pihak berada dalam kekuatan ekonomi yang berbeda. Keseimbangan suatu perjanjian tidak semata-mata mutlak ditentukan oleh kedudukan para pihak saja, tetapi juga ditentukan oleh aspek itikad baik. Terdapat tiga aspek agar keseimbangan dalam perjanjian bisa tercapai, yaitu perbuatan para piha, isi perjanjian, dan pelaksanaan perjanjian. Sehingga pada akhirnya akan menjadi perikatan yang berlaku bagi para pihak.
其他摘要:Standard agreements have long been used in various contracts, the use of standard agreements is closely related to progress in the field of economics that requires efficiency in spending costs, time and energy. The standard agreement does not reflect the principle of the balance of the parties to the agreement. The imbalance of position in the standard agreement is caused because the parties have a bargaining position that is not the same, giving rise to "Unreal bargaining". The purpose of this study is to understand the implementation of the principle of balance in agreements that use standard agreements. The method used in this study is normative, which refers to legal norms contained in the legislation, using data in the form of qualitative data and using an analytical descriptive approach. The results of the study show that imbalances occur when the parties are in different economic strengths. The balance of an agreement is not solely determined by the position of the parties but is also determined by the aspect of good faith. There are three aspects so that the balance in the agreement can be achieved, namely the actions of the parties, the contents of the agreement, and the implementation of the agreement. So, in the end, it will become an agreement that applies to the parties.