出版社:Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan
摘要:Kajianini menyimpulkan bahwa upaya formalisasipendidikanpesantren yangdilaksanakan pada beberapa pesantren diKota Pekalongandengan orientasi"setengah hati",tidak diikuti pendirian lembaga pendidikan formal,justru berdampak negatif terhadapperkembangan pesantren.Sebaliknya,jika diikuti dengan pendirian lembaga pendidikanformal seperti MTs dan MAmaka berpengaruh terhadap perkembangan pesantren secarakondusif.Formalisasi pesantren juga berdampak terhadap pergeseran pola kepemimpinanpesantren,dari kepemimpinan individu ke kepemimpinan kolektif yayasan;dari sistempendidikan tradisional ke sistem pendidikan persekolahan;dari kurikulumkitab kuningorientedkekurikulumintegrative;dan dari metode tradisional salafi yangkyaioriented(weton,sorogan,hapalan,ceramah) ke metodestudent oriented(diskusi,resitasi,problemsolving,kerja kelompok) dan lain-lain.Yang menarik,ketika pesantren-pesantren yang ditelitimemformalisasikan pendidikannya,kurikulum pesantren salaf yang berbasiskitabkuningtetap dipertahankan,sedangkanilmu umum hanya dijadikan pendukung ilmu agama yang adadi kurikulum salaf.Ilmu umum dipandang sebagai kebutuhan/tantangan modernisasipendidikan.