摘要:Kemijen urban village located in the coastal city of Semarang has a high level of disaster vulnerability.This situation forces people to adapt to the situation,for example,by elevating their homes.Given that this village is dominated by the low income communities,their adaption to this disaster might have limitation.Hence,the purpose of this study was to assess the maximum level of community adaptation in facing the flood disaster,particularly related to the elevation of the house.This study conducted observation on adaptation of residential,interview with the relevant stakeholders,as well as collecting questionnaires on 100 respondents (proportional stratified random sampling).This study used a quantitative approach to gain data derived from questionnaires,then it processed and analyzed by using multi-criteria analysis.Based on the assessment that has been carried out by using variables on vulnerability: financial feasibility of residential,social,cultural,economic,as well as the regional and technical capacity,the community’s adaptation is by elevating the floor in the entire rooms with a height> 50 cm,or elevating the floor and construct the second floor,and elevating the floor in some rooms.
其他摘要:Kelurahan Kemijen terletak di Kota pesisir Semarang memiliki tingkat kerentanan bencana yang tinggi.Tingginya tingkat kerentanan bencana tersebut memaksa orang untuk beradaptasi misalnya adalah dengan meninggikan rumah mereka meskipun warga Kelurahan Kemijen didominasi oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai adaptasi hunian (peninggian rumah) yang paling maksimal dilakukan masyarakat saat ini dalam menghadapi bencana banjir dan rob.Proses untuk mencapai tujuan ini adalah melalui observasi adaptasi hunian,wawancara stakeholder terkait adaptasi hunian,serta melalui kuesioner dilakukan terhadap 100 orang secara acak (proporsional stratified random sampling) kepada penduduk.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk data yang berasal dari kuesioner dapat diolah dan dianalisis menggunakan analisis multi kriteria.Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan menggunakan variabel kerentanan,finansial,kelayakan hunian,sosial budaya,ekonomi kawasan,dan kapasitas teknis,bentuk adaptasi yang paling maksimal adalah bentuk adaptasi peninggian lantai pada seluruh ruangan dengan ketinggian> 50 cm dengan nilai 0.805,peringkat kedua adalah bentuk adaptasi peninggian lantai disertai dengan pembangunan lantai dua yang mempunyai nilai 0,705,dan peringkat ketiga adalah bentuk adaptasi peninggian lantai pada sebagian ruangan yang mempunyai nilai 0,700.