摘要:This study aims to develop a spatial model based on Geographic Information System (GIS) that can be used to identify landslide prone areas.The model uses map overlay and tabular weighted methods involving seven variables,i.e.slope,geological condition,rainfall,soil water,water infiltration,earthquake zone,and land cover.Output of the model are classified into three categories: very vulnerable,somewhat vulnerable and safe.To ensure that the model can work well,it is applied in Semarang City due to the consideration that it has various topographical conditions,i.e.flat on the North side and hilly on the South side.Besides,the high population density has been increasing population activities,which in turn increses environmental vulnerability.To validate the model,its output is compared with the real situation on the field using some sample points.The result has shown that the model can work well,with a validity of approximately 92.5%.The output map shows that the very prone landslide area of Semarang City is about 306.82 hectare or 1% of the city’s area.Furthermore,the model is supposed to be aplicable in other areas having the same characteristics as Semarang City.
其他摘要:Studi ini bertujuan mengembangkan model keruangan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dipergunakan untuk mengidentifikasi kawasan rawan bencana longsor.Model tersebut menggunakan teknik overlay peta dan pembobotan tabular pada atributnya,melibatkan tujuh variabel,yaitu kelerengan,geologi,curah hujan,kandungan air tanah,laju infiltrasi,zona gempa,dan penutup lahan.Output model adalah peta kawasan rawan longsor yang terklasifikasi ke dalam tiga kelas,yaitu sangat rawan,agak rawan dan aman.Untuk memastikan bahwa model dapat bekerja dengan baik,model diujicobakan di Kota Semarang,dengan pertimbangan bahwa kota tesebut memiliki topografi yang beragam,mulai dari kawasan pantai dan dataran rendah di sisi Utara,serta kawasan perbukitan di sisi Selatan.Selain itu,Kota Semarang juga memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi,sehingga tekanan aktivitas penduduk yang ada menambah kerawanan terhadap lingkungan.Validasi terhadap model dilakukan dengan membandingkan output model dengan kondisi riil di lapangan di beberapa titik sampel.Hasil ujicoba menunjukkan bahwa model dapat bekerja dengan baik,dengan validitas sekitar 92,5%.Dari peta output terlihat bahwa kawasan sangat rawan longsor di Kota Semarang seluas 306,82 ha atau hanya 1% luas kota.Selanjutnya,model diharapkan diaplikasikan di wilayah lain yang memiliki karakteristik kurang lebih sama dengan Kota Semarang.
关键词:landslide;spatial model;Geographic Information System (GIS)
其他关键词:longsor;model keruangan;Sistem Informasi Geografis (SIG)