摘要:Locations for industrial development in Indonesia often determined by spatial allocation policies than the needs of industrial players.This creates a gap between the industrial spatial allocation stated in regulation and location needs of industrial actors.That indicated by the rejection of offerings location by industrial actors.The industry is a business activity and its location chosen in the most favourable place and influenced by the location factors.However,industrial location decisions not only emphasizes to the preferences of the perpetrators but also influenced by strategies and policies within the larger organizational environment of central and local governments.A quantitative approach used in this study to assess the location preferences of local-based industries (IBPL) in Banyumas Regency,Central Java Province,Indonesia.The objective is to evaluate the local spatial regulation of industrial allocation zones so that the gap can be reduced.The study findings revealed that IBPL site preferences related to the local content of industrial characteristics and industrial scales.Medium and large IBPLs indicated to clustered;their location preferences tend to close to the supplier industries and located in the main of roads.The spatial distribution of small-scales IBPL sites show the symptoms of spontaneous location.It influenced by factor of local potential accessibility of labor.There are ten location factors affecting IBPL site selection and lean to show the dependence element of traditional industry characteristics.The most influential location factors are accessibility to the local potencies and accessibility to the business networks.
其他摘要:Lokasi pengembangan industri di Indonesia seringkali lebih ditentukan oleh kebijakan alokasi ruang daripada preferensi pelaku industri.Hal ini menimbulkan kesenjangan antara kebijakan dan kebutuhan lokasi yang ditandai penolakan pelaku industri terhadap lokasi yang ditawarkan di dalam kebijakan.Industri merupakan aktivitas bisnis dan lokasinya dipilih di tempat yang paling menguntungkan serta dipengaruhi oleh faktor-faktor lokasi.Namun pemilihannya tidak hanya menekankan pada preferensi pelakunya saja,tetapi dipengaruhi juga oleh strategi dan kebijakan dalam lingkungan organisasi besar di pemerintah pusat dan daerah.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengkaji preferensi lokasi industri berbasis lokal (IBPL) di Kabupaten Banyumas,Jawa Tengah,Indonesia.Tujuannya untuk mengevaluasi kebijakan alokasi ruang industri setempat,sehingga kesenjangan yang dimaksud dapat dikurangi.Temuan studi menunjukkan bahwa preferensi lokasi IBPL berhubungan dengan karakteristik konten lokal dan skala industri.IBPL menengah dan besar diketahui mengelompok,preferensi lokasinya cenderung mendekati industri pemasok dan berada di jalur pergerakan utama.Persebaran lokasi IBPL kecil diketahui menunjukkan gejala lokasi spontan dan dipengaruhi oleh faktor aksesibilitas potensi lokal terhadap tenaga kerja.Terdapat sepuluh faktor lokasi yang mempengaruhi pemilihan lokasi IBPL dan cenderung menunjukkan elemen ketergantungan pada ciri industri tradisional.Faktor lokasi yang paling berpengaruh adalah faktor aksesibilitas terhadap potensi lokal dan faktor akses terhadap jaringan bisnis.
关键词:preferensi lokasi;faktor lokasi;industri berbasis potensi lokal (IBPL);karakteristik industri;persebaran lokasi industri
其他关键词:Preferensi lokasi;faktor lokasi;industri berbasis potensi lokal (IBPL);karakteristik industri;persebaran lokasi industri