出版社:Program Studi Ilmu Lingkungan,Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro
摘要:Lahan gambut di Kota Pontianak sering mengalami kebakaran yang berulang hampir setiap tahun.Tutupan lahan gambut yang terbakar beragam, mulai dari semak belukar hingga kebun masyrakat seperti akasia, kelapa sawit dan kebun campuran.Selain melepaskan emisi CO2 pada saat kebakaran berlangsung, lahan gambut yang mengalami perubahan fisik dan kimia akibat kebaarakan dapat mempengaruhi jumlah emisi CO2 yang dilepaskan ke atmosfer pasca terjadinya kebakaran.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur jumlah emisi CO2 pada lahan gambut yang terbakar pada pertengahan tahun 2018 di Kota Pontianak serta menganalisis korelasinya dengan beberapa faktor lingkungan.Penelitian dilakukan pada bulan Mei- Juli 2019 di Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat pada lahan gambut pasca kebakaran dengan vegetasi awal berupa tanaman akasia dan vegetasi saat dilakukan penelitian berupa semak belukar.Pengukuran Emisi CO2 menggunakan metode sungkup tertutup dengan alat ukur portable EGM 4 (Infra Red Gas Analyzer).Selain itu dilakukan pula pengambilan sampel tanah untuk menganalisis beberapa karakteristik fisik (bobot isi, kadar air gravimetrik, muka air tanah) dan kimia gambut ( kandungan bahan organik, kadar abu, kadar C Organik, pH dan Eh tanah) serta pengukuran variabel lingkungan (suhu udara dan suhu tanah).Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai fluks CO2 pada selama periode pengukuran berkisar dari 183 – 595 ton CO2 dengan rerata sebesar 416,07 t CO2 ± 92,99 .Emisi CO2 ini berkorelasi tidak nyata dengan variabel lingkungan.Selain mengindikasikan kompleksitas proses dekomposisi gambut sebagai penghasil emisi CO2 di lahan pasca kebakaran yang tidak dapat dikaitkan dengan variabel lingkungan tertentu, hal ini menunjukkan perlunya melakukan pengukuran dalam jangka waktu yang lebih panjang agar pola emisi dapat terlihat.