期刊名称:Pubawidya: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi
印刷版ISSN:2252-3758
电子版ISSN:2528-3618
出版年度:2017
卷号:6
期号:1
页码:19-32
DOI:10.24164/pw.v6i1.186
出版社:Balai Arkeologi Jawa Barat
摘要:Sebagaimana diketahui bahwa sampai sekarang ini peninggalan yang berupa bangunan
suci masa Hindu-Buddha masih jarang ditemukan di Jawa Barat. Mengingat langkanya
tinggalan bangunan suci Hindu-Buddha tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menemukan dan menggambarkan bentuk arsitektur Hindu-Buddha di wilayah Tatar
Sunda. Dalam mengungkap bentuk arsitektur tersebut diterapkan metode komparasi.
Data yang digunakan untuk mengungkapan arsitektur tersebut adalah hasil ekskavasi
yang telah dilakukan pada tahun 2012 dan 2013. Setelah melalui kegiatan ekskavasi
terkumpul, data disintesiskan dengan teori-teori tentang bangunan suci khususnya di
Jawa bagian barat. Dalam pembahasannya data yang telah terkumpul dibandingkan
dengan bangunan lain yang sezaman. Dalam tulisan ini pembanding yang digunakan
adalah Candi Bojongmenje dan Candi Pananjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bangunan suci di Indihiang berupa batur tunggal. Atap bangunannya terbuat dari bahan
yang mudah rusak dengan ditopang umpak.
其他摘要:As it is known that until now the relics of the sacred building of the Hindu-Buddhist era are still rarely found in West Java. Given the scarcity of Hindu-Buddhist building, the purpose of this paper is to discover and illustrate the forms of Hindu-Buddhist architecture in the Sundanese region. In uncovering the architectural form is applied comparative method. The data used to reveal the architecture is the result of excavations that have been done in 2012 and 2013. After the data through excavation activities was collected, it is then synthesized with theories about the sacred building, especially in western Java. In the discussion, data that has been collected compared with other buildings of the same era. In this paper the comparisons used are Bojongmenje Temple and Pananjung Temple. The results showed that the sacred building in Indihiang is a single batur. The roof of the building is made of perishable material with a single support. Keywords&58; Indihiang, architecture, shrines, Tasikmalaya Sebagaimana diketahui bahwa sampai sekarang ini peninggalan yang berupa bangunan suci masa Hindu-Buddha masih jarang ditemukan di Jawa Barat. Mengingat langkanya tinggalan bangunan suci Hindu-Buddha tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menemukan dan menggambarkan bentuk arsitektur Hindu-Buddha di wilayah Tatar Sunda. Dalam mengungkap bentuk arsitektur tersebut diterapkan metode komparasi. Data yang digunakan untuk mengungkapan arsitektur tersebut adalah hasil ekskavasi yang telah dilakukan pada tahun 2012 dan 2013. Setelah melalui kegiatan ekskavasi terkumpul, data disintesiskan dengan teori-teori tentang bangunan suci khususnya di Jawa bagian barat. Dalam pembahasannya data yang telah terkumpul dibandingkan dengan bangunan lain yang sezaman. Dalam tulisan ini pembanding yang digunakan adalah Candi Bojongmenje dan Candi Pananjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan suci di Indihiang berupa batur tunggal. Atap bangunannya terbuat dari bahan yang mudah rusak dengan ditopang umpak.
关键词:Indihiang; arsitektur; bangunan suci; Tasikmalaya