摘要:Tujuan penelitian secara untuk mendiskripsikan kepuasan siswa dalam pembelajaran matematika kontekstual di SD. Secara khusus ditujukan untuk mendiskripsikan faktor-faktor satisfiers dan dissatisfiers pada kepuasan siswa SD Taman Muda Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Sumber data meliputi informasi dari guru dan siswa SD Taman Muda Kota Yogyakarta. Dengan teknik pengumpulan data melalui kegiatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan siswa salam mempelajari matematika kontekstual dapat tercapai oleh faktor satisfiers. Ketidakpuasan siswa dalam pembelajaran matematika kontekstual akan terjadi oleh dissatisfiers. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila kondisi satisfiers dapat tercapai, maka akan memberikan motivasi untuk mempelajari matematika, sehingga dapat dimungkinkan mampu menciptakan kepuasan siswa dalam pembelajaran matematika kontekstual. Sedangkan apabila kondisi dissatisfiers dapat tercapai, maka tidak akan memberikan motivasi untuk membelajari matematika, sehingga dimungkinkan mampu menciptakan ketidak puasan siswa dalam mempelajari matematika kontekstual.
其他摘要:Tujuan penelitian secara untuk mendiskripsikan kepuasan siswa dalam pembelajaran matematika kontekstual di SD. Secara khusus ditujukan untuk mendiskripsikan faktor-faktor satisfiers dan dissatisfiers pada kepuasan siswa SD Taman Muda Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Sumber data meliputi informasi dari guru dan siswa SD Taman Muda Kota Yogyakarta. Dengan teknik pengumpulan data melalui kegiatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan siswa salam mempelajari matematika kontekstual dapat tercapai oleh faktor satisfiers. Ketidakpuasan siswa dalam pembelajaran matematika kontekstual akan terjadi oleh dissatisfiers. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila kondisi satisfiers dapat tercapai, maka akan memberikan motivasi untuk mempelajari matematika, sehingga dapat dimungkinkan mampu menciptakan kepuasan siswa dalam pembelajaran matematika kontekstual. Sedangkan apabila kondisi dissatisfiers dapat tercapai, maka tidak akan memberikan motivasi untuk membelajari matematika, sehingga dimungkinkan mampu menciptakan ketidak puasan siswa dalam mempelajari matematika kontekstual.