摘要:Sektor ekonomi desa memiliki peran substansial bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Data Kementerian Desa (2018) menunjukkan masih ada 13.232 desa tertinggal karena faktor ekonomi. Adapun kendala besar dalam ketertinggalan desa adalah rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga dibutuhkan upaya untuk meningkatkan SDM pada desa salah satunya dengan berwirausaha. Hal ini telah dilakukan oleh Desa Gerdu yang berhasil menjadi Desa Wisata Islami. Strategi wirausaha dilakukan secara kolektif yang berlandaskan nilai-nilai Islam atau dikenal Islamic Collective Entrepreneurship (ICE). Peneliti mencoba mengangkat sejauh mana strategi ICE dapat menjadi solusi dalam membangun perekonomian desa, sehingga strategi ini dapat menjadi solusi bagi desa tertinggal lainnya. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dan observasi dalam pengumpulan data. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara yang akan dilaksanakan dengan informan dari pemuka masyarakat, perwakilan masyarakat, dan instansi kabupaten. Dari hasil analisa, strategi ICE yang dilakukan Desa Gerdu memiliki 3 (tiga) tahap yaitu: 1. Pendidikan dan Kerjasama, 2. Pelaksanaan dan Pengelolaan, 3. Evaluasi dan Perencanaan. Selain itu, faktor pendorong internal dalam kesuksesan ICE terletak pada keaktifan pemuka dan pemuda desa dalam mempraktikkan ekonomi Islam. Adapun kerjasama dengan pihak eksternal seperti BAZNAS, DISPARPORA, serta lembaga lainnya sekitar desa yang aktif membantu dalam pembangunan desa.The rural economic sector has a substansial role for the welfare of society and the economic support of nation. Data from Indonesian Ministry of Villages (2018) showed 13.232 underdeveloped villages in Indonesia due to economic reasons. The lack of human resources was the major reason. Therfore, the improvement of human resources throught entrepreneurship is needed. One of the successful village throught entrepreneurship is Gerdu Village in Karanganyar, which also has succeeded in becoming an islamic tourism village. The entrepreneurship strategy is carried out collectively based on islamic values or known as islamic Collective Entrepreneurship (ICE). Researchers try to find how far the effecticeness of ICE strategy as a solution for othe underdeveloped villages. This is a descriptive qualitative research with using observation for collecting data. The data is obtained through interviews with some informants: community leader, community representative, and district institution in Karanganyar. The result is the ICE strategy was carried out by Gerdu Village has three stages: 1. Education and Cooperation, 2. Implementation and Management, 3. Evaluation and Planning. In addition, the internal driving factor in ICE’s success lies in the activeness of village leader and youth in practicing islamic economics. The collaborationwith external parties such as BAZNAS, DISPARPORA, as well as other intitution around the village are actively helping in village development.
关键词:Entrepreneurship; ICE; Underdeveloped Village; Village Economic