摘要:Penelitian ini dilakukan didasari oleh kekhawatiran bahwa warisan budaya di Desa Rejodadi Cimanggu secara bertahap lenyap pada generasi muda. Karena itu, masyarakat berupaya membangun identitas budaya dan sosial dengan menciptakan sebuah komunitas yang mewakili identitas mereka yang telah dianggap mulai pudar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: perilaku komunikasi sehari-hari masyarakat Rejodadi sebagai masyarakat tutur, dan mengidentifikasi identitas sosial dan budaya dalam kehidupan komunitas yang berbeda-beda namun tetap bisa eksis berdampingan secara harmonis. Penelitian ini menggunakan Teori Identitas Sosial dari Henri Tajfel dan John Turner sebagai dasar acuan. Metode penelitian kualitatif yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi komunikasi. Sedangkan dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan observasi partisipan, wawancara, dokumentasi berupa gambar dan rekaman, serta data review yang berkaitan dengan masyarakat desa Rejodadi. Ada 15 responden yang terlibat dalam penelitian ini sebagai informan. Mereka adalah warga desa Rejodadi yang mengetahui dengan baik tentang permasalahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa dalam proses komunikasi masyarakat Rejodadi dilakukan secara fleksibel disesuaikan dengan partner berbicara; Proses komunikasi sehari-hari terjadi secara alami, jujur, dan seimbang tanpa meninggalkan nilai-nilai pengajaran, rasa hormat dan kasih sayang; Komunitas basa Paurangan didirikan sebagai bentuk yang mewakili masyarakat Paurangan Cimanggu; upaya melestarikan dan mewarisi nilai budaya dan sosial dilakukan dalam bentuk penguatan identitas budaya dan sosial masyarakat Paurangan.
关键词:Basa paurangan; berjalan harmonis; etnografi komunikasi; identitas budaya; identitas sosial