摘要:Gempungan is an implementation of Purwakartagovernment program contained in "Salapan Lengkah Ngawangun Nagri Raharja". In general, this activity is a form of service to the community that is "proactive", where services are provided in the form of administrative services of residence (KTP, KK, Birth Certificate, Book of Marriage and others), health services, blood donor, family planning services, mass circumcision, as well as input from religious leaders, community leaders and citizens as a whole. This activity is done once a week turning in 192 villages in the district of Purwakarta. The event ended with the "Ngahajatan urang overtime" show that held at night, filled with arts and entertainment event which is dedicated to citizens. This study aims to determine how Purwakarta Regent, Dedi Mulyadi namely imaging through Gempungan activities In Purwakarta district. The research method used in this research on imaging Purwakarta Regent through Gempungan In Purwakarta is qualitative method research with explorative case study approach. Data in this study were obtained through direct observation, interviews, and review of the literature and documents. The results showed that the activitiesof Gempungan made by Regent Dedi Mulyadi invented by people’s aspirationsthat have not been fulfilled by Purwakarta Government. In addition to the Gempunganactivities, Regent Dedi Mulyadi be able to know more about what kind of condition and the community needs so that the programs created by local government will be more effective and efficient. The community responded Gempungan activitiesas very positive, and the majority also stated that the Regent Dedi Mulyadi is a figure that highly regard the welfare of society and one of the best Regent,Purwakartaever owned.Abstrak, Gempungan adalah implementasi dari program pemerintah purwakarta yang tertuang dalam“Salapan Lengkah Ngawangun Nagri Raharja”. Secara umum kegiatan ini merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat yang bersifat “jemput bola”, dimana pelayanan yang diberikan berupa pelayanan administrasi kependudukan (KTP, KK, Akte Kelahiran, Buku Nikah dan lainnya), pelayanan kesehatan, donor darah, pelayanan KB, khitanan massal, serta masukan dari tokoh agama, tokoh masyarakat serta warga secara keseluruhan. Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali berputar di 192 desa dan kelurahan di wilayah kabupaten Purwakarta. Kegiatan ini diakhiri dengan acara “Ngahajatan urang lembur” yang dilaksanakan pada malam hari, diisi dengan acara kesenian serta hiburan yang khusus dipersembahkan kepada warga masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencitraan Bupati Purwakarta yaitu Dedi Mulyadi melalui kegiatan Gempungan Di Kabupaten Purwakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai pencitraan Bupati Purwakarta melalui kegiatan Gempungan Di Kabupaten Purwakarta adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus eksploratif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan telaah pustaka dan dokumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan Gempungan dibuat oleh Bupati Dedi Mulyadi karena adanya aspirasi masyarakat yang belum sempat dipenuhi oleh Pemkab Purwakarta. Selain itu dengan adanya kegiatan Gempungan, Bupati Dedi Mulyadi lebih dapat mengetahui seperti apa kondisi dan kebutuhan masyarakat sehingga program-program yang diciptakan oleh Pemkab akan lebih efektif dan efisien. Masyarakat pun menanggapi kegiatan Gempungan ini sangat positif, dan mayoritas masyarakat juga menyatakan bahwa Bupati Dedi Mulyadi merupakan sosok yang sangat mempedulikan kesejahteraan masyarakat dan merupakan salah satu Bupati terbaik yang pernah dimiliki Purwakarta.