期刊名称:Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
印刷版ISSN:2089-0338
电子版ISSN:2502-7921
出版年度:2015
卷号:4
期号:2
页码:1-14
DOI:10.33007/ska.v4i2.112
出版社:Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
摘要:Penelitian ini didasarkan pada premis bahwa kriteria dan ukuran rumah tangga miskin harus dikembalikankepada masyarakat. Masyarakat memiliki kriteria dan ukuran sendiri, yang dipengaruhi oleh sistemnilai yang berakar pada daya dukung budaya, agama dan lingkungan. Kelembagaan lokal yang dimilikimasyarakat jika diperkuat dan diberdayakan akan dapat menjawab permasalahan yang dihadapi menurutbudaya masyarakat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kriteria dan indikatorrumah tangga miskin dalam pandangan publik. (2) untuk menganalisis strategi rumah tangga miskin untukmemanfaatkan pada sumber daya ekonomi, alokasi tenaga kerja dalam rumah tangga. (3) untuk menganalisisprofil program, pola implementasi yang telah dan sedang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi nonpemerintah.(4) Menganalisis energi sosial kreatif yang mencakup sistem nilai, norma, dan kepemimpinankelembagaan dan modal sosial dapat digunakan untuk mewujudkan potensi inovatif kesejahteraan umum,baik di tingkat unit kekeluargaan atau unit lokalitas masyarakat terpencil adat. Penelitian ini menggunakanpendekatan Antropologi, metode dan teknik pengumpulan data kualitatif; observasi, wawancara dan FocusGroup Discussion (FGD). Informan terdiri dari: kepala desa atau sekretaris desa, kepala pertemuan desadan kepala desa, sedangkan informan biasa sebanyak 30 kepala keluarga yang termasuk dalam kategoripenilaian masyarakat miskin. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (a) Masyarakat Mentawai memilikikriteria dan ukuran sendiri tentang kemiskinan dani rumah tangga miskin. (b) Kelembagaan berbasiskekerabatan (suku) memiliki peran strategis, jika diberdayakan untuk memecahkan masalah kemiskinan.(c) Masyarakat Mentawai memiliki modal/energi sosial sosial untuk mengatasi masalah kemiskinan,yang didasarkan pada (i) Tanah sebagai aset komunal yang belum digunakan dan dikelola untuk usahaproduktif. (ii) Solidaritas sosial yang kuat (saling percaya, tolong menolong dan kerjasama yang salingmenguntungkan) di tingkat keluarga dan masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan pangan dan perumahan.Model pemberdayaan yang dapat dilakukan, antara lain dengan revitalisasi pertanian lokal (pertanianorganik) kekerabatan kelembagaan berbasis (suku). Pemerintah Daerah diharapkan membangun pasartradisional, lembaga keuangan mikro atau koperasi dan membuka isolasi desa dengan membuka sarana danprasarana jalan yang menghubungkan desa-desa di pedalaman Kabupaten Kepulauan Mentawai.
关键词:kemiskinan; kelembagaan lokal; model pemberdayaan.