摘要:Budaya lokal memudar di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, dilihat dari cara berpakaian, pola hidup konsumtif, kurangnya sopan santun, atau penggunaan bahasa kasar (diglosia). Ketidakpedulian masyarakat terhadap kebudayaan sendiri menjadi keresahan tokoh adat, sebab kebudayaan tersebut akan memudar dan menghilang. Tokoh adat berperan dalam mengatasi permasalahan masyarakat kasepuhan Cisungsang dalam rangka pelestarian kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data primer diperoleh dari lima orang informan yang dipilih secara purposive dan snowball. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam budaya adat Seren Taun yaitu berupa nilai tuntunan dan tontonan. Peran tokoh adat berperan dalam mensosialisakan, menjaga dan mengajarkan secara turun-temurun kepada masyarakat/ generasi muda secara estafet sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dan dijadikan pedoman dalam kehidupan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan bangsanya. Optimalisasi partisipasi pemerintah daerah Kabupaten Lebak diperlukan agar nilai-nilai budaya tidak hilang oleh modernisasi, terutama melalui media massa. Dalam melaksanakan tradisi upacara adat Seren Taun, tokoh adat dan rendangan harus harmonis dengan ajaran agama. Keikusertaan generasi muda dalam pelaksanaan upacara adat Seren Taun ini diharapkan dapat menjadi filter dari pengaruh budaya luar.
关键词:nilai budaya; upacara adat Seren Taun; kearifan lokal