标题:MASYARAKAT DESA TERTINGGAL: Kebutuhan, Permasalahan, Aset, dan Konsep Model Pemberdayaannya (Studi di Desa Jambu, Engkangin, Sendangmulyo & Mlatirejo
期刊名称:Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
印刷版ISSN:2089-0338
电子版ISSN:2502-7921
出版年度:2011
卷号:16
期号:1
页码:17-34
DOI:10.33007/ska.v16i1.790
出版社:Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
其他摘要:Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kebutuhan, sumberdaya, permasalahan, dan program pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah. Jenis dan pendekatan penelitian deskriptif-kualitatif. Lokasi penelitian Ds. Jambu & Ds. Engkangin-Kalbar serta Desa Sendangmulyo & Ds. Mlatirejo- Jateng. Informan ditentukan secara purposive: perwakilan masyarakat, pemuka masyarakat (formal, informal), dan aparat instansi sosial kabupaten dan provinsi. Teknik pengumpulan data: panduan wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan diskusi kelompok. Data lapangan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian di Ds. Jambu dan Ds. Engkangin, dari sisi pemenuhan kebutuhan pokok dapat dikatakan terbatas karena terbatasnya asset. Sementara di Ds. Sendangmulyo dan Mlatirejo, kebutuhan pokok relatif terpenuhi karena tersedianya asset. Dari pemanfaatan sumberdaya (alam) di Ds. Jambu & Ds. Engkangin masih merupakan potensi. Dari sisi program pemberdayaan, di Ds. Jambu & Ds. Engkangin, belum dilaksanakan secara berkelanjutan. Program tersebut masih bersifat charitatif. Atas realitas itu disarankan: Kementerian Sosial dapat melakukan program pemberdayaan sekurangnya: Pemberdayaan Fakir Miskin dan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni, disertai pendampingan dan pengendalian yang proporsional; Instansi terkait, dimungkinkan melakukan: Penyediaan air bersih, prasarana kesehatan, pendidikan, prasarana jalan, budidaya karet dan ikan air tawar (Ds. Jambu & Ds. Engkangin) serta penyuluhan prilaku sehat; Bantuan stimulan ternak (sapi) dan pemanfaatan kotorannya sebagi kompos melalui teknologi tepat guna serta pengelolaan buah pisang (Ds. Sendangmulyo & Mlatirejo). Sementara itu, model pemberdayaan perlu dilakukan secara partisipatif, melalui: asesmen, perencanaan program, formulasi rencana aksi, pelaksanaan, evaluasi, dan terminasi. Kata-kata kunci: Pemberdayaan sosial, identifikasi kebutuhan, permasalahan dan sumber daya.