期刊名称:Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
印刷版ISSN:2089-0338
电子版ISSN:2502-7921
出版年度:2008
卷号:13
期号:3
页码:39-50
DOI:10.33007/ska.v13i3.703
出版社:Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
摘要:Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gambaran pergeseran pola relasi gender pada keluarga migran pasca migrasi sebagai tenaga kerja wanita (TKW). Untuk memahami hal itu, penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif Lokasi penelitian diutamakan pada wilayah pemasok utama tenaga kerja wanita (TKW): Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jmva Timur, Jmva Barat, dan Lampung. Infonnan penelitian adalah TKW dan keluarganya. Infonnasi TKw, selanjutnya dikonftnnasi ke suami, anak, mertua, dan masyarakat atau tokoh lainnya yang dinilai relevan. Penentuan keluarga yang menjadi informan dilakukan dengan snowwball. Selanjutnya analisis data dilakukan secara kualitatif Hasil penelitian menunjukkan, pasca migrasi sebagai TKw, terjadi pergeseran pola relasi gender lokal dengan segala hegemoni pathriarkinya. Pergeseran terjadi terutama dari feminin ke androgini sejalan dengan teori skema gender. Sehubungan dengan hal tersebut kepada Direktorat Pemberdayaan Keluarga Departemen Sosial, Departemen Tenaga Kerja, Kantor Menteri Pemberdayaan Perempuan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja bersama LSM terkait diharapkan dapat memberikan konseling dan atau pelatihan bagi keluarga calon TKW menyangkut pola relasi gender dan persoalan sosial budaya lainnya, untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya masalah sehubungan dengan kepergian dan kepulangan isteri sebagai TKw, sebagai upaya meningkatkan ketahanan sosial keluarga dan masyarakat.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gambaran pergeseran pola relasi gender pada keluarga migran pasca migrasi sebagai tenaga kerja wanita (TKW). Untuk memahami hal itu, penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif Lokasi penelitian diutamakan pada wilayah pemasok utama tenaga kerja wanita (TKW): Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung. Informan penelitian adalah TKW dan keluarganya. Informasi TKW, selanjutnya dikonfirmasi ke suami, anak, mertua, dan masyarakat atau tokoh lainnya yang dinilai relevan. Penentuan keluarga yang menjadi informan dilakukan dengan snowwball. Selanjutnya analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, pasca migrasi sebagai TKw, terjadi pergeseran pola relasi gender lokal dengan segala hegemoni pathriarkinya. Pergeseran terjadi terutama dari feminin ke androgini sejalan dengan teori skema gender. Sehubungan dengan hal tersebut kepada Direktorat Pemberdayaan Keluarga Departemen Sosial, Departemen Tenaga Kerja, Kantor Menteri Pemberdayaan Perempuan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja bersama LSM terkait diharapkan dapat memberikan konseling dan atau pelatihan bagi keluarga calon TKW menyangkut pola relasi gender dan persoalan sosial budaya lainnya, untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya masalah sehubungan dengan kepergian dan kepulangan isteri sebagai TKW, sebagai upaya meningkatkan ketahanan sosial keluarga dan masyarakat.
关键词:Pergeseran Pola Relasi Gender;Tenaga Kerja Wanita;Keluarga Migran