期刊名称:Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
印刷版ISSN:2089-0338
电子版ISSN:2502-7921
出版年度:2008
卷号:13
期号:1
页码:65-74
DOI:10.33007/ska.v13i1.671
出版社:Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai tipe pengamen di Malioboro Yogyakarta. Dengan adanya kategori ini diharapkan berbagai penanganan pengamen lebih tepat sasaran dan tidak menciptakan ketergantungan pengamen kepada pihak yang melakukan pemberdayaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan data kualitatif, infonnan dalam penelitian ini ditentukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa commonsense masyarakat menyatakan pengamen mernpakan pengganggu ketertiban umum, pencuri dan pencopet akan tetapi hasil penelitian ini juga menunjukkan tidak selamanya commonsense itu benar khususnya untuk kasus pengamen Malioboro Yogyakarta. Hasil penelitian ini adalah kategorisasi pengamen di Malioboro menjadi, l)Tipe IdealisEkspresionisme, 2)Tipe Profesional (Survival Oriented), 3)Tipe Fatalistik. Pengamen tipe profesional dan Jatalistik cenderung melakukan tindak kriminal dan cenderung masuk kategori PMKS, sedangkan tipe idealis-ekspresionisme memiliki potensi antara lain: memiliki bakat seni, kreativitas, alat musik yang bervariatif, wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan kedua tipe lainnya. Penelitian ini merekomendasikan apabila akan melakukan pemberdayaan pengamen maka tiga tipologi pengamen efektif membantu dalam pembuatan kebijakan. Dengan kata lain, kebijakan yang diambil harns disesuaikan dengan permasalahan yang berkembang di kalangan pengamen itu sendiri.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai tipe pengamen di Malioboro Yogyakarta. Dengan adanya kategori ini diharapkan berbagai penanganan pengamen lebih tepat sasaran dan tidak menciptakan ketergantungan pengamen kepada pihak yang melakukan pemberdayaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan data kualitatif, infonnan dalam penelitian ini ditentukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa commonsense masyarakat menyatakan pengamen mernpakan pengganggu ketertiban umum, pencuri dan pencopet akan tetapi hasil penelitian ini juga menunjukkan tidak selamanya commonsense itu benar khususnya untuk kasus pengamen Malioboro Yogyakarta. Hasil penelitian ini adalah kategorisasi pengamen di Malioboro menjadi, l)Tipe IdealisEkspresionisme, 2)Tipe Profesional (Survival Oriented), 3)Tipe Fatalistik. Pengamen tipe profesional dan Jatalistik cenderung melakukan tindak kriminal dan cenderung masuk kategori PMKS, sedangkan tipe idealis-ekspresionisme memiliki potensi antara lain: memiliki bakat seni, kreativitas, alat musik yang bervariatif, wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan kedua tipe lainnya. Penelitian ini merekomendasikan apabila akan melakukan pemberdayaan pengamen maka tiga tipologi pengamen efektif membantu dalam pembuatan kebijakan. Dengan kata lain, kebijakan yang diambil harns disesuaikan dengan permasalahan yang berkembang di kalangan pengamen itu sendiri.