首页    期刊浏览 2024年11月23日 星期六
登录注册

文章基本信息

  • 标题:Makna Tradisi Ruwatan Petirtaan Candi Jolotundo Sebagai Sarana Pelestarian Air
  • 本地全文:下载
  • 作者:Yosi Maurin ; Neni Wahyuningtyas ; I Nyoman Ruja
  • 期刊名称:Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
  • 印刷版ISSN:2502-7875
  • 电子版ISSN:2527-5879
  • 出版年度:2020
  • 卷号:5
  • 期号:1
  • 页码:24-34
  • DOI:10.17977/um021v5i1p24-34
  • 出版社:Universitas Negeri Malang
  • 摘要:Culture is a Indonesia’s treasure. One form of culture is tradition. One Example which belongs to tradition and still exist nowahdays is Ruwatantradition in Petirtaan Jolotundo Temple. The purpose of this study is to describe the history, the process, and the meaning of ruwatantradition. This study uses qualitative research within descriptive approach. The study was located at Petirtaan Jolotundo Temple, precisely on the Slope of Penanggungan Mountain. There are two froms of data,primary and secondary data. Observation, interviews, and documentationis used as data collection techniques. Based on the research can be concluded that ruwatantradition has existed since long ago which is known as a barikansumber. The existence of this tradition is a gratitude for the abundant water resources that can be utilized. Since 2007-2008, this tradition began to be packaged and enlivened so that an annual event was organized, including sumaninggah, grand carnival, release of birds and tree planting, and manunggaling tirta. Ruwatantraditionmeans a reminder of the beginning to the end of life aimed at humans and the environment.The meaning of ruwatanis depends on the trust of each individual, trust is divided into sacred and profane. Kebudayaan merupakan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Salah satu bentuk kebudayaan yaitu tradisi. Contoh tradisi yang dilakukan hingga saat ini yaitu tradisi ruwatandi Petirtaan Candi Jolotundo. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sejarah, proses, dan makna tradisi ruwatan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di Petirtaan Candi Jolotundo tepatnya di Lereng Gunung Penanggungan. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa tradisi ruwatansudah ada sejak dulu yang dikenal sebagai barikan sumber. Adanya tradisi ini merupakan rasa terima kasih masyarakat terhadap sumber air yang melimpah sehingga dapat dimanfaatkan. Sejak tahun 2007-2008 tradisi ini mulai dikemas dan disemarakkan sehingga terbentuk susunan acara yang diadakan setiap tahun diantaranya: sumaninggah, kirab agung, pelepasan burung dan penanaman pohon, dan manunggaling tirta. Tradisi ruwatanbermakna pengingat akan awal hingga akhir kehidupan yang ditujukan untuk manusia dan lingkungan. Pemaknaan ruwatanair suci tersebut tergantung kepercayaan masing-masing individu, kepercayaan terbagi atas sakral dan profan.
  • 其他摘要:Culture is a Indonesia ’s treasure . One form of culture is tradition. One Example which belongs to tradition and still exist nowahdays is Ruwatan tradition in Petirtaan Jolotundo Temple. The purpose of this study is to describe the history, the process, and the meaning of ruwatan tradition. This study uses qualitative research within descriptive approach. The study was located at Petirtaan Jolotundo Temple, precisely on the Slope of Penanggungan Mountain. There are two from s of data, primary and secondary data. O bservation, interv iews, and documentation is used as data collection techniques. Based on the research can be concluded that ruwatan tradition has existed since long ago which is known as a barikan sumber . The existence of this tradition is a gratitude for the abundant wate r resources that can be utilized. Since 2007 - 2008, this tradition began to be packaged and enlivened so that an annual event was organized, including sumaninggah , grand carnival, release of birds and tree planting, and manunggaling tirta . Ruwatan tradition means a reminder of the beginning to the end of life aimed at humans and the environment. The meaning of ruwatan is depends on the trust of each individual, trust is divided into sacred and profane . Kebudayaan merupakan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Salah satu bentuk kebudayaan yaitu tradisi. Contoh tradisi yang dilakukan hingga saat ini yaitu tradisi ruwatan di Petirtaan Candi Jolotundo. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sejarah, p roses, dan makna tradisi ruwatan . Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di Petirtaan Candi Jolotundo tepatnya di Lereng Gunung Penanggungan. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa tradisi ruwatan sudah ada sejak dulu yang dikenal sebagai barikan sumber . Adanya tradisi ini merupakan rasa terima kasih masyarakat terhadap sumber air yang melimpah sehingga dapat dimanfaatkan. Sejak tahun 2007 - 2008 tradisi ini mulai dikemas dan disemarakkan sehingga terbentuk susunan acara yang diadakan setiap tahun diantaranya: sumaninggah , kirab agung, pelepasan burung dan penanaman pohon, dan manunggaling tirta . Tradisi ruwatan bermakna pengingat akan awal hingga akhir kehidupan yang ditujukan untuk manusia dan lingkungan. Pemaknaan ruwatan air suci tersebut tergantung kepercayaan masing - masing individu, kepercayaan terbagi atas sakral dan profan.
  • 其他关键词:symbolic meaning;ruwatan tradition;holy water
国家哲学社会科学文献中心版权所有