摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme penguatan sistem sosial masyarakat dalam mengatasi kerentanan masyarakat industri akibat pencemaran limbah. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini dilaksanakan di Sentra Industri Batik Kampung Batik Laweyan Surakarta dengan informan yang dipilih dengan purposive sampling . Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Validitas data dengan triangulasi sumber, kemudian dianalisis dengan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya intensitas produksi batik di kawasan Kampung Batik Laweyan mengakibatkan dampak pada meningkatnya tingkat pencemaran logam berat pada ekosistem sungai. Dibutuhkan upaya penguatan sistem sosial melalui skema AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency) . Adaptasi (Adaptation), pemerintah, stakeholders dan pengusaha harus beradaptasi dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhan terkait upaya mewujudkan industri batik ramah lingkungan. Pencapaian tujuan (Goal attainment) , perlu upaya kolaboritif segenap stakeholders dalam menumbuhkan kesadaran bersama dalam mendefinisikan dan mencapai tujuan pengembangan kawasan industri batik ramah lingkungan. Integrasi (Integracy) , pemerintah harus mengatur hubungan antara stakeholders dan pengusaha dalam pengembangan kawasan industri ramah lingkungan. Pemeliharaan pola (Latency) , pemerintah dan stakeholders harus saling melengkapi, memelihara dan memperbaharui motivasi pengusaha dan pola–pola budaya yang menciptakan dan mempertahankan motivasi pengusaha dalam pengembangan industri batik berbasis ramah lingkungan.
其他关键词:Kerentanan; Masyarakat Industri; Sistem Sosial