出版社:Program Studi Ilmu Lingkungan,Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro
摘要:Air tanah di daerah pesisir memiliki kerentanan air tanah terhadap pencemaran tinggi, hal tersebut dipengaruhi oleh penyusun batuan bersifat porus. Selain faktor porusnya sifat batuan melolosakan air tanah, batugamping juga memiliki potensi kerentanan tinggi dengan media celah dalam menyimpan dan melolosakan air tanah dengan percepatan pergerakan air tanah yang tinggi. Kecamatan Tanjungbumi berada dipesisir dengan batuan penysun didominasi oleh pasiran dan batugamping (Formasi Madura). Secara litologi akuifer, terdiri atas 70,3 % akuifer batugamping dan 29,7 % akuiufer pasiran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan daerah dengan kerentanan air tanah terhadap pencemaran pada akuifer pesisir dengan penyusun batuan dengan dominan batugamping. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan analisis spasial multi kriteria dengan pendekatan DRASTIC. Metode DRASTIC dapat merepresentarikan kerentanan air tanah dengan pendekatan hidrogeologi. Parameter yang digunakan mempunyai pengaruh dalam menentukan kerentanan yang dibedakan dengan nilai dan nilai bobot. Pendekatan parameter bobot tinggi memberikan informasi faktor yang paling berpengaruh mempengaruhi kerentanan air tanah. Perhitungan hasil skor total diperoleh dari perhitungan linier seluruh parameter, kemudian klasifikasikan kelas kerentanan air tanah terhadap pencemaran. Hasil penelitian menunjukkan kerentanan air tanah multikriteria menghasilkan lima tingkat kerentanan air tanah terhadap pencemaran. Kerentanan sangat rendah 2,18 km2 (3,20 %), kerentanan rendah seluas 10,01 km2 (14,69 %), kerentanan sedang seluas 45,74 km2 (67,11 %), kerentanan tinggi seluas 7,22 km2 (10,59 %), dan kerentanan sangat tinggi dengan luas 3 km2 (4,40%) dari luas kecamatan Tanjungbumi.