其他摘要:Rekomendasi waktu latihan atau berolahraga yang tepat di area yang terpapar oleh polusi udara belum didokumentasikan dengan baik. Hal ini perlu dikaji untuk menyeimbangkan antara manfaat dari berolahraga dengan efek buruk dari polusi udara terhadap kesehatan tubuh manusia. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak berolahraga di area yang terpapar oleh polusi udara di 3 waktu yang berbeda (pagi, sore, dan malam hari) terhadap perubahan fisiologi tubuh manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pendekatan posttest-only crossover design. Dimana subjek diharuskan untuk mencoba treatment di 3 waktu yang berbeda. Subjek terdiri dari 8 mahasiswa laki-laki dengan usia rata-rata 19,87 ± 1,24 tahun; tinggi, 166,81 ± 6,31 cm; dan berat, 56,30 ± 3,79 kg; lemak 12,95 ± 2,76 %; IMT 20,06 ± 0,95. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai FVC dan FEV1 mengalami penurunan yang signifikan sebesar (p=0.003 FVC) dan (p=0.001 FEV1) ketika berolahraga pada malam hari. Dampak sesaat yang ditimbulkan oleh paparan polusi udara (particulat metter) tidak boleh di abaikan. Temuan dalam penelitian ini memberikan bukti bahwa, paparan particulat metter sesaat dapat menurunkan kapasitas vital paru atlet. Oleh karena itu seorang atlet dan pelatih harus mempertimbangkan dampak particulat metter sebelum melakukan latihan karena deposisi partikel jauh lebih besar ketika berolahraga.