摘要:Pendahuluan: Proses penuaan dialami semua manusia secara alamiah. Penuaan ditandai perubahan yang terjadi pada sistem-sistem tubuh manusia. Sistem muskuloskeletal, sistem persyarafan, sistem kardiovaskuler, dan pancaindera mengalami perubahan-perubahan yang berdampak pada timbulnya gangguan pada lansia seperti gangguan keseimbangan, gangguan koordinasi, serta ganggua kognitif. Hal-hal tersebut menimbulkan berbagai permasalahan pada lansia, terutama masalah keseimbangan yang berdampak meninggiya resiko jatuh, penurunan performa akifitas hingga berkurangnya produkifitas lansia bahkan kematian. Latihan yang baik untuk meningkatkan keseimbangan lansia adalah latihan aktifitas dinamis (dynamic activities) antara lain latihan tari Jawa Tengah modifikasi dan latihan proprioseptif. Tujuan : (1) untuk membuktikan bahwa latihan tari Jawa Tengah modifikasi meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia, (2) membuktikan bahwa latihan proprioseptif dapat meningkatan keseimbangan dinamis pada lansia, dan (3) Antara latihan tari Jawa Tengah modifikasi dan latihan proprioseptif manakah yang lebih meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Metode : dilakukan penelitian terhadap komunitas lansia pada paguyuban Simeon-Hanna di Gereja Maria Assumpa Klaten. Penelitian melibatkan dua kelompok perlakuan yaitu kelompok dengan intervensi latihan tari Jawa Tengah modifikasi dan kelompok latihan .proprioseptif. Penelitian dilakukan selama 8 minggu dengan frekwensi 2 kali perminggu dan durasi 55 menit dalam satu sesi latihan. Alat ukur untuk keseimbangan diamis dan resiko jatuh menggunakan Time Up and Go ( TUG ) test . Hasil penelitian didapatkan: (1) Terdapat peningkatan keseimbangan dinamis pada kelompok latihan tari jawa tengah modifikasi dengan nilai p=0,000 (p?0,05) (2) terdapat peningkatan keseimbangan dinamis pada kelompok latihan propriosetif dengan nilai p= 0,012 (p?0,05). (3)Tidak ditemukan perbeda signifikan pada perubahan keseimbangan dinamis baik pada kelompok latihan tari maupun kelompok latihan proprioseptif yang ditunjukkan dengan nilai p=0,069 (p?0,05). Simpulan : latihan tari Jawa Tengah modifikasi dan latihan proprioseptif sama-sama baik untuk meningkatkan keseimbangan dinamis lansia
其他摘要:Background: Being old is a natural thing that will be experienced by all humans. Along with the aging process there are many changes in the systems of the human body, include the musculoskeletal, nerves, cardiovascular, and the senses. These changes give impact on disorders in the elderly such as balance disorders, coordination disorders, and cognitive disorders that leads to various problems in the elderly such as increasing risk of falls, decreasing of activity performance and productivity or even to death. The biggest problem on elderly is balance. Best exercise to increase balance in elderly is the dynamic activity such as modified Central Javaneese dance and the proprioceptive exercise. Objective: this study will examine the differences between modified Central Javanese dance and proprioceptive training in improving dynamic stability of the elderly. Method: study was conducted on an elderly community namely the Simeon-Hanna community in the Maria Assumpa Klaten Church. In this study there were two groups: the modified Central Java dance group and the proprioceptive exercise group. Exercises are carried out twice a week for 8 weeks of a period with a 55 minutes for each exercise session. Balance and risk of falls measured using the TUG test. Result: as the study completed it was found that: (1) dynamic balance improvement was obtained in the modified Central Java dance group with p value = 0.000 (p≤ 0.05), (2) proprioseptive exercise improves dynamic balance with a value of p= 0,012 (p≤0.05). (3) No significant differences found in dynamic changes between the dance group and the proprioceptive training with p = 0.069 (≥0.05).
关键词:keseimbangan dinamis, tari Jawa Tengah modifikasi, latihan propriosepif
其他关键词:dynamic balance, modified Central Javanese dance, proprioseptive exercise